Negara yang Mendukung Perdamaian Rusia Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perang antara Rusia dan Ukraina tampaknya hanya ada sedikit harapan akan berakhir dalam waktu dekat. Negosiasi perdamaian beberapa hari setelah invasi pada 24 Februari tahun lalu, dirusak sejak awal oleh tuntutan, spionase, dan perkembangan medan perang yang sangat berbeda.
Baik Kyiv maupun Moskow mengakui bahwa penyelesaian yang dinegosiasikan kemungkinan akan diperlukan untuk mengakhiri konflik. Tetapi kedua belah pihak tampaknya hidup dalam realitas yang berbeda.
Pada Kamis (23/2/2023), Anggota Majelis Umum PBB memberikan suara mendukung mosi yang diajukan oleh Jerman yang menyerukan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin. Selain menyerukan pihak-pihak yang berkonflik dan masyarakat internasional untuk mencari perantara perdamaian, resolusi tersebut juga menyerukan agar Rusia menarik diri dari wilayah Ukraina.
Berikut negara-negara yang mendukung perdamaian Rusia dan Ukraina.
Menurut Dai, dialog dan negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Ukraina. Selain dialog damai, China juga ingin Rusia dan Ukraina menyelesaikan perdamaian di sejumlah persoalan seperti gencatan senjata, menyelesaikan krisis kemanusiaan, hingga memberikan perlindungan warga sipil dan tawanan perang.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto juga mengimbau agar negara-negara Barat lebih berupaya mengamankan negosiasi perdamaian daripada mempersenjatai Ukraina atau memberi sanksi kepada Rusia. Menurutnya, pengiriman senjata maupun sanksi tidak menyelamatkan nyawa. Sebaliknya, justru berkontribusi pada perpanjangan dan risiko eskalasi perang.
Seiring dengan itu, Jerman terus menjanjikan dukungan militer bagi Ukraina selama dibutuhkan. Scholz mengatakan, negaranya tetap melakukan yang terbaik agar Ukraina dapat mempertahankan diri menghadapi serangan Rusia.
Baik Kyiv maupun Moskow mengakui bahwa penyelesaian yang dinegosiasikan kemungkinan akan diperlukan untuk mengakhiri konflik. Tetapi kedua belah pihak tampaknya hidup dalam realitas yang berbeda.
Pada Kamis (23/2/2023), Anggota Majelis Umum PBB memberikan suara mendukung mosi yang diajukan oleh Jerman yang menyerukan perdamaian di Ukraina sesegera mungkin. Selain menyerukan pihak-pihak yang berkonflik dan masyarakat internasional untuk mencari perantara perdamaian, resolusi tersebut juga menyerukan agar Rusia menarik diri dari wilayah Ukraina.
Berikut negara-negara yang mendukung perdamaian Rusia dan Ukraina.
1. China
Wakil Duta Besar China untuk PBB, Dai Bing, mengatakan pembicaraan damai harus menjadi prioritas bagi komunitas internasional. Menggemakan komentar dari China pada Konferensi Keamanan Munich, Dai mengatakan bahwa China menyesalkan bahwa negosiasi awal antara Kyiv dan Moskow terhenti.Menurut Dai, dialog dan negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan krisis Ukraina. Selain dialog damai, China juga ingin Rusia dan Ukraina menyelesaikan perdamaian di sejumlah persoalan seperti gencatan senjata, menyelesaikan krisis kemanusiaan, hingga memberikan perlindungan warga sipil dan tawanan perang.
2. Hongaria
Pemerintah Hongaria menyambut rencana perdamaian yang diusung Beijing atas konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung sejak setahun lalu. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan pemerintahnya mendukung dan menilai rencana damai itu sebagai hal yang penting.Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto juga mengimbau agar negara-negara Barat lebih berupaya mengamankan negosiasi perdamaian daripada mempersenjatai Ukraina atau memberi sanksi kepada Rusia. Menurutnya, pengiriman senjata maupun sanksi tidak menyelamatkan nyawa. Sebaliknya, justru berkontribusi pada perpanjangan dan risiko eskalasi perang.
3. Jerman
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwa Rusia harus menarik pasukan dari Ukraina untuk melakukan pembicaraan damai, Rabu (1/3/2023). Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Latvia Krisjanis Karins, Scholz menegaskan kembali dukungan Jerman untuk Ukraina, serta mendesak Rusia untuk mengambil langkah demi perdamaian.Seiring dengan itu, Jerman terus menjanjikan dukungan militer bagi Ukraina selama dibutuhkan. Scholz mengatakan, negaranya tetap melakukan yang terbaik agar Ukraina dapat mempertahankan diri menghadapi serangan Rusia.
(ian)