Mengenal Bryansk, Wilayah Rusia yang Dihujani Mortir Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bryansk menjadi wilayah terbaru Rusia yang jadi target serangan balasan militer Ukraina . Beberapa desa di wilayah itu telah dihujani mortir militer Kiev pada Kamis pagi.
Wilayah itu menjadi kota sekaligus pusat administrasi oblast (provinsi) Bryansk, Rusia barat, tepatnya di kawasan Sungai Desna. Kota itu pertama kali berdiri pada tahun 1146 dan menjadi salah satu kota tertua di negara tersebut.
Pada masa Perang Dunia II, wilayah Bryansk dihancurkan oleh Nazi Jerman. Arkeolog setempat mengemukakan bahwa Bryansk sudah berkembang sejak tahun 985.
Kota Bryansk, merupakan bagian dari Kerajaan Chernigo. Pada 1239, bangsa Mongol menghancurkan Chernihiv, Novgorod-Seversky, dan kota-kota lain di Kerajaan Chernigov.
Pada tahun 1246, pusat dan ibu kota kerajaan Rusia dipindahkan ke Bryansk. Saat ini, Bryansk menjadi kota berbenteng penting di perbatasan.
Kota ini berada di posisi strategis yang penting di jalur perdagangan antara Moskow dan Ukraina. Ia juga merupakan benteng pertahanan di perbatasan selatan Rusia pada abad ke-16.
Bryansk pernah menjadi benteng pertahanan saat perang Rusia dan Lithuania tahun 1507-1508.
Pada 1783, armada Bryansk (Dnieper) dibangun dengan lebih dari 300 kapal untuk membantu tentara Rusia melawan Kekaisaran Ottoman pada 1737-1739. Armada Bryansk tersebut merupakan cikal bakal Armada Laut Hitam militer Rusia.
Mulai tahun 1812, sekitar 25% persen senjata Rusia dibuat di Bryansk. Bahkan, selama Perang Dunia I, perusaan di kota Bryansk mulai memasok persenjataan, seragam, makanan, dan lain-lain untuk tentara Rusia.
Wilayah itu menjadi kota sekaligus pusat administrasi oblast (provinsi) Bryansk, Rusia barat, tepatnya di kawasan Sungai Desna. Kota itu pertama kali berdiri pada tahun 1146 dan menjadi salah satu kota tertua di negara tersebut.
Pada masa Perang Dunia II, wilayah Bryansk dihancurkan oleh Nazi Jerman. Arkeolog setempat mengemukakan bahwa Bryansk sudah berkembang sejak tahun 985.
Baca Juga
Kota Bryansk, merupakan bagian dari Kerajaan Chernigo. Pada 1239, bangsa Mongol menghancurkan Chernihiv, Novgorod-Seversky, dan kota-kota lain di Kerajaan Chernigov.
Pada tahun 1246, pusat dan ibu kota kerajaan Rusia dipindahkan ke Bryansk. Saat ini, Bryansk menjadi kota berbenteng penting di perbatasan.
Kota ini berada di posisi strategis yang penting di jalur perdagangan antara Moskow dan Ukraina. Ia juga merupakan benteng pertahanan di perbatasan selatan Rusia pada abad ke-16.
Bryansk pernah menjadi benteng pertahanan saat perang Rusia dan Lithuania tahun 1507-1508.
Pada 1783, armada Bryansk (Dnieper) dibangun dengan lebih dari 300 kapal untuk membantu tentara Rusia melawan Kekaisaran Ottoman pada 1737-1739. Armada Bryansk tersebut merupakan cikal bakal Armada Laut Hitam militer Rusia.
Mulai tahun 1812, sekitar 25% persen senjata Rusia dibuat di Bryansk. Bahkan, selama Perang Dunia I, perusaan di kota Bryansk mulai memasok persenjataan, seragam, makanan, dan lain-lain untuk tentara Rusia.