Negara Uni Eropa Ini Dukung Rencana Perdamaian Rusia-Ukraina Usulan China

Selasa, 28 Februari 2023 - 20:14 WIB
loading...
Negara Uni Eropa Ini...
Perdana Menteri Hongarian Viktor Orban. Foto/CNN
A A A
BUDAPEST - Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan pemerintah Hongaria mendukung rencana perdamaian Beijing untuk konflik yang sedang berlangsung di Ukraina. Hal itu diungkapkannya kepada parlemen negara itu.

Rencana 12 poin yang dirilis oleh China minggu lalu menyerukan untuk melanjutkan pembicaraan damai dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah semua negara sambil mengutuk sanksi sepihak.

“Kami juga menganggap rencana perdamaian China penting dan mendukungnya,” kata Orban kepada anggota parlemen seperti dilansir dari RT, Selasa (28/2/2023).

Dalam pidatonya selama setengah jam, Orban menegaskan bahwa konflik yang sedang berlangsung itu buruk bagi Ukraina, Rusia, Hongaria, dan Eropa.

"Dan semakin jelas (bahwa) itu buruk bagi seluruh dunia,” ujarnya.



Perdana Menteri Hongaria itu kemudian menyatakan bahwa Budapest harus menghindari konflik, seperti yang diputuskan melalui "konsultasi nasional".

Orban juga mengkritik beberapa partai oposisi karena tampaknya terlalu bersemangat dalam mendukung Kiev sampai pada titik di mana mereka hampir tidak "membedakan" antara Ukraina dan Hongaria, tetapi mengatakan bahwa dia setuju harus ada negara antara Rusia dan Hongaria.

"Kami menghormati Ukraina, kami membantu Ukraina," kata Orban.

"Bagaimanapun, bahwa kepentingan Ukraina tidak pernah bisa mendahului kepentingan Hongaria," ia menambahkan.

Dia juga mengakui bahwa Ukraina kemungkinan besar pada akhirnya “cepat atau lambat” akan bergabung dengan NATO sambil berargumen bahwa perluasan lebih lanjut blok itu ke timur harus dipertimbangkan kembali sepuluh ribu kali.



Pada saat yang sama, Orban mendukung aksesi Swedia dan Finlandia ke NATO. Dia juga menggambarkan blok militer sebagai penjamin keamanan, sambil mengakui bahwa dia tidak antusias dengan semua yang terjadi di dalam NATO.

Sementara itu, pendukung Kiev di Barat telah menepis proposal Beijing. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa China tidak “memiliki banyak kredibilitas” dalam masalah ini karena menolak untuk mengutuk tindakan Rusia dan bergabung dengan sanksi Barat.

Moskow sebelumnya menyambut baik upaya China yang bertujuan menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung melalui cara damai. Minggu lalu, Kremlin mengatakan, bagaimanapun, bahwa pihaknya tidak melihat peluang untuk penyelesaian politik dari konflik tersebut saat ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dibicarakan dengan Rusia dan tidak ada seorang pun di Moskow yang dapat diajak bicara oleh Kiev.

Kata-katanya datang di tengah upaya yang dilaporkan oleh para pendukung Baratnya, termasuk Prancis, Jerman dan Inggris, untuk mendorong Ukraina terlibat dalam pembicaraan dengan Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2123 seconds (0.1#10.140)