Bos CIA Yakin China Tengah Pertimbangkan Bantuan Militer ke Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Direktur badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, William Burns mengatakan Amerika "yakin" bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan senjata mematikan ke Rusia dalam perang lebih dari setahun dengan Ukraina.
"Kami yakin bahwa kepemimpinan China sedang mempertimbangkan penyediaan peralatan mematikan," kata Burns kepada CBS News 'Face the Nation' dalam kutipan wawancara yang akan disiarkan hari Minggu (26/2/2023) seperti dilansir dari New York Post.
Namun kepala mata-mata AS tersebut menekankan bahwa belum ada indikasi Beijing telah mulai mengirimkan senjata ke Rusia.
“Kami juga belum melihat bahwa keputusan akhir telah dibuat, dan kami tidak melihat bukti pengiriman peralatan mematikan yang sebenarnya,” ucap Burns.
“Dan itulah mengapa, menurut saya, Menteri (Luar Negeri Antony) Blinken dan presiden menganggap penting untuk memperjelas apa konsekuensinya juga,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengemukakan kemungkinan China memberikan bantuan militer dalam sebuah wawancara minggu lalu setelah dia bertemu dengan mitranya dari China Wang Yi di sela-sela KTT Keamanan Munich.
“Apa yang telah kita lihat selama beberapa tahun terakhir, tentu saja, beberapa dukungan politik dan retoris, bahkan beberapa dukungan yang tidak mematikan. Tetapi kami sangat prihatin bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam agresinya melawan Ukraina,” kata Blinken kala itu.
“Dan saya menjelaskan bahwa itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kita juga, sesuatu yang telah dibagikan langsung oleh Presiden Biden dengan Presiden Xi dalam beberapa kesempatan,” ujarnya.
Biden, yang melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina Senin lalu, mengatakan tidak ada bukti bahwa China siap mengirim senjata ke Rusia, tetapi mengatakan China akan menghadapi dampak dari komunitas global jika melakukannya.
"Kami yakin bahwa kepemimpinan China sedang mempertimbangkan penyediaan peralatan mematikan," kata Burns kepada CBS News 'Face the Nation' dalam kutipan wawancara yang akan disiarkan hari Minggu (26/2/2023) seperti dilansir dari New York Post.
Namun kepala mata-mata AS tersebut menekankan bahwa belum ada indikasi Beijing telah mulai mengirimkan senjata ke Rusia.
“Kami juga belum melihat bahwa keputusan akhir telah dibuat, dan kami tidak melihat bukti pengiriman peralatan mematikan yang sebenarnya,” ucap Burns.
“Dan itulah mengapa, menurut saya, Menteri (Luar Negeri Antony) Blinken dan presiden menganggap penting untuk memperjelas apa konsekuensinya juga,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengemukakan kemungkinan China memberikan bantuan militer dalam sebuah wawancara minggu lalu setelah dia bertemu dengan mitranya dari China Wang Yi di sela-sela KTT Keamanan Munich.
“Apa yang telah kita lihat selama beberapa tahun terakhir, tentu saja, beberapa dukungan politik dan retoris, bahkan beberapa dukungan yang tidak mematikan. Tetapi kami sangat prihatin bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan mematikan kepada Rusia dalam agresinya melawan Ukraina,” kata Blinken kala itu.
“Dan saya menjelaskan bahwa itu akan memiliki konsekuensi serius dalam hubungan kita juga, sesuatu yang telah dibagikan langsung oleh Presiden Biden dengan Presiden Xi dalam beberapa kesempatan,” ujarnya.
Biden, yang melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina Senin lalu, mengatakan tidak ada bukti bahwa China siap mengirim senjata ke Rusia, tetapi mengatakan China akan menghadapi dampak dari komunitas global jika melakukannya.