Putin: Rusia Harus Perhitungkan Kemampuan Nuklir NATO
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia harus mempertimbangkan potensi nuklir tidak hanya Amerika Serikat (AS), tetapi juga semua negara NATO lainnya. Pasalnya, aliansi tersebut menganggap kekalahan strategis Rusia sebaga tujuan utamaya.
Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Rossiya-1.
"Di tengah kondisi hari ini, karena semua negara terkemuka NATO telah mengumumkan kekalahan strategis kami sebagai tujuan utama mereka untuk membuat rakyat kami menderita seperti yang mereka katakan, bagaimana kami tidak dapat mempertimbangkan potensi nuklir mereka di tengah lingkungan ini?" ujarnya seperti dikutip dari TASS, Minggu (26/2/2023).
Menurut Putin pasokan senjata yang diberikan NATO kepada Ukraina dapat dianggap jika blok itu ikut berpatisipasi dalam perang.
"Mereka memasok senjata senilai puluhan miliar dolar ke Ukraina. Ini adalah partisipasi. Mengapa? Karena itu bukan sekedar kerja sama teknis-militer, karena mereka tidak menerima uang untuk itu," terang Putin.
"Senjata-senjata itu dikirim secara sepihak, yang berarti secara tidak langsung, tetapi tetap berpartisipasi dalam kejahatan rezim Kiev," ia menambahkan.
Lebih jauh, Putin mengatakan Barat hanya bisa menerima Rusia ke dalam apa yang disebutnya sebagai keluarga masyarakat beradab dengan memecah belah negaranya.
"Dan nanti (setelah melikuidasi Rusia) mereka mungkin akan memasukkan kita ke dalam apa yang disebut keluarga masyarakat beradab, tetapi hanya sebagian, masing-masing bagian secara terpisah. Untuk apa? Untuk mengatur bagian-bagian itu dan menempatkannya di bawah kendali mereka,” pungkasnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Hal itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Rossiya-1.
"Di tengah kondisi hari ini, karena semua negara terkemuka NATO telah mengumumkan kekalahan strategis kami sebagai tujuan utama mereka untuk membuat rakyat kami menderita seperti yang mereka katakan, bagaimana kami tidak dapat mempertimbangkan potensi nuklir mereka di tengah lingkungan ini?" ujarnya seperti dikutip dari TASS, Minggu (26/2/2023).
Menurut Putin pasokan senjata yang diberikan NATO kepada Ukraina dapat dianggap jika blok itu ikut berpatisipasi dalam perang.
"Mereka memasok senjata senilai puluhan miliar dolar ke Ukraina. Ini adalah partisipasi. Mengapa? Karena itu bukan sekedar kerja sama teknis-militer, karena mereka tidak menerima uang untuk itu," terang Putin.
"Senjata-senjata itu dikirim secara sepihak, yang berarti secara tidak langsung, tetapi tetap berpartisipasi dalam kejahatan rezim Kiev," ia menambahkan.
Lebih jauh, Putin mengatakan Barat hanya bisa menerima Rusia ke dalam apa yang disebutnya sebagai keluarga masyarakat beradab dengan memecah belah negaranya.
"Dan nanti (setelah melikuidasi Rusia) mereka mungkin akan memasukkan kita ke dalam apa yang disebut keluarga masyarakat beradab, tetapi hanya sebagian, masing-masing bagian secara terpisah. Untuk apa? Untuk mengatur bagian-bagian itu dan menempatkannya di bawah kendali mereka,” pungkasnya.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(ian)