Tetangga Indonesia Akan Peroleh 8 Jet Tempur Siluman F-35B Lagi, Total Jadi 12

Sabtu, 25 Februari 2023 - 08:29 WIB
loading...
Tetangga Indonesia Akan...
Singapura, tetangga dekat Indonesia, akan memperoleh 8 jet tempur siluman F-35B lagi. Itu akan menambah jumlah pesawat generasi kelimanya menjadi 12 unit. Foto/CNA/Jeremy Long
A A A
SINGAPURA - Singapura , tetangga dekat Indonesia, akan memperoleh delapan jet tempur siluman F-35B lagi. Itu akan menambah armada pesawat tempur generasi kelimanya menjadi 12 unit.

"Singapura akan menerima pengiriman delapan jet dari pabrikan AS Lockheed Martin pada akhir dekade ini," Menteri Pertahanan Ng Eng Hen mengatakan di Parlemen pada hari Jumat.

Ppada tahun 2019, Singapura mengumumkan akuisisi empat unit F-35B pada tahap awal, yang berada di jalur pengiriman pada tahun 2026. Menurut siaran pers pemerintah AS, pembelian tersebut diperkirakan bernilai USD2,75 miliar.

Kesepakatan itu termasuk opsi untuk delapan jet F-35 lagi.



Menteri Ng mengatakan Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) telah memutuskan untuk menggunakan opsi untuk varian F-35B setelah evaluasi ekstensif.

“MINDEF [Kementerian Pertahanan] dan SAF telah menyimpulkan bahwa F-35 adalah pilihan terbaik untuk memenuhi kebutuhan pertahanan kita sekarang dan di masa depan,” katanya kepada Parlemen, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (25/2/2023).

Kementerian Pertahanan memiliki perkiraan pengeluaran terbesar di antara kementerian untuk tahun keuangan 2023, yaitu SD17,98 miliar. Ini adalah peningkatan 5,6 persen dari Tahun Fiskal 2022. Hampir semua uang, atau sekitar SD17,04 miliar, akan masuk ke SAF.

MINDEF tidak memberikan rincian biaya untuk akuisisi pesawat siluman F-35B, kapal selam dan platform Angkatan Darat karena ini dapat memberikan indikasi kemampuan.

Ng mengaitkan peningkatan pengeluaran dengan meningkatnya tekanan inflasi, mengejar proyek-proyek yang terganggu oleh pandemi Covid-19, dan membangun kemampuan SAF untuk melawan ancaman non-tradisional.

Menggambarkan latar belakang persaingan global yang semakin intensif, dia mencatat bahwa negara-negara Asia meningkatkan militer mereka, terutama di Asia timur laut, dan ini dapat menimbulkan masalah di masa depan.

Namun di luar Parlemen, beberapa tokoh politik telah mendorong pengurangan pengeluaran pertahanan.

“Kepada mereka, saya katakan—jangan mengorbankan pertahanan yang kuat untuk Singapura di atas altar kepentingan politik. Ini mungkin mendapat dukungan, tetapi berisiko kehilangan Singapura demi kepentingan pribadi itu," katanya.

“Kita tidak boleh lupa bahwa pertahanan adalah bisnis jangka panjang. Untuk SAF, sistem dan platform utama membutuhkan waktu 10 hingga 15 tahun untuk membuat konsep, membangun, dan mengintegrasikan ke dalam kekuatan tempur kita," imbuh dia.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)