Ramalan Perang Rusia vs Turki Sebagai Tanda Kiamat
loading...
A
A
A
MOSKOW - Sebuah ramalan kuno yang berusia ratusan tahun kembali menjadi perbincangan. Dalam ramalan itu, disebutkan akan terjadi ketegangan antara Turki dan Rusia.
Melansir laman Greek Reporter, ramalan tersebut diungkapkan oleh Elder Paisios, seorang pemuka agama di gereja Yunani.
Timbulnya perbincangan mengenai ramalan mengerikan itu dipicu karena adanya ketegangan antara kedua negara di tahun 2015.
Kala itu, satu pesawat tempur milik Rusia (Sukhoi-24) ditembak jatuh oleh jet Turki karena dianggap telah melanggar wilayah udara Turki.
Dalam ramalannya, Paisois mengatakan perang antara Rusia dan Turki akan terjadi. Awalnya, menurut ramalan itu, orang Turki akan menyangka dan percaya mereka menang.
Namun, hal tersebut justru akan menjadi kehancuran tersendiri bagi Turki. Pada akhirnya, Rusia-lah yang akan menang dan mengambil alih Konstantinopel (Istanbul).
Meskipun pada akhirnya, Konstantinopel akan diserahkan ke Yunani. Lebih jelas lagi, Paisois meramal sebagian besar orang-orang Turki akan terbunuh dalam perang mengerikan itu.
Jika ditelusuri, dua negara ini memang pernah terlibat perang pada tahun 1676 sampai 1781. Awal mula peperangan terjadi lantaran Rusia mulai membangun pelabuhan di wilayah Laut Hitam.
Diketahui, saat itu Laut Hitam masuk dalam wilayah kekuasaan Turki. Peperangan selanjutnya terjadi pada tahun 1695-1696. Kaisar Rusia Tsar Peter I dan pasukannya berhasil merebut benteng Azov dari tangan Turki.
Melansir laman Greek Reporter, ramalan tersebut diungkapkan oleh Elder Paisios, seorang pemuka agama di gereja Yunani.
Timbulnya perbincangan mengenai ramalan mengerikan itu dipicu karena adanya ketegangan antara kedua negara di tahun 2015.
Kala itu, satu pesawat tempur milik Rusia (Sukhoi-24) ditembak jatuh oleh jet Turki karena dianggap telah melanggar wilayah udara Turki.
Dalam ramalannya, Paisois mengatakan perang antara Rusia dan Turki akan terjadi. Awalnya, menurut ramalan itu, orang Turki akan menyangka dan percaya mereka menang.
Namun, hal tersebut justru akan menjadi kehancuran tersendiri bagi Turki. Pada akhirnya, Rusia-lah yang akan menang dan mengambil alih Konstantinopel (Istanbul).
Meskipun pada akhirnya, Konstantinopel akan diserahkan ke Yunani. Lebih jelas lagi, Paisois meramal sebagian besar orang-orang Turki akan terbunuh dalam perang mengerikan itu.
Jika ditelusuri, dua negara ini memang pernah terlibat perang pada tahun 1676 sampai 1781. Awal mula peperangan terjadi lantaran Rusia mulai membangun pelabuhan di wilayah Laut Hitam.
Diketahui, saat itu Laut Hitam masuk dalam wilayah kekuasaan Turki. Peperangan selanjutnya terjadi pada tahun 1695-1696. Kaisar Rusia Tsar Peter I dan pasukannya berhasil merebut benteng Azov dari tangan Turki.