Pejabat Ungkap Biaya Fantastis untuk Tembak Jatuh 3 UFO di AS dan Kanada

Sabtu, 25 Februari 2023 - 04:30 WIB
loading...
Pejabat Ungkap Biaya...
Tanda parkir di Little ALeInn saat banyak wisatawan datang ke Area 51, pangkalan rahasia militer AS yang diyakini para penggemar UFO menyimpan rahasia pemerintah tentang makhluk luar angkasa di Rachel, Nevada, AS, 19 September 2019. Foto/REUTERS/Jim Urquh
A A A
WASHINGTON - Pentagon menghabiskan lebih dari USD1,5 juta (Rp23 miliar) untuk menembak jatuh tiga objek misterius yang terlihat di wilayah udara Amerika Serikat (AS) dan Kanada awal bulan ini.

Beberapa pejabat pertahanan AS mengatakan hal itu kepada Wall Street Journal (WSJ), meskipun mereka menduga biaya sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Angka USD1,5 juta yang diberikan kepada WSJ pada Rabu hanya mencakup biaya empat rudal AIM-9X Sidewinder yang digunakan untuk menembak jatuh “UFO” di atas Alaska, Danau Huron, dan wilayah Yukon di Kanada, tidak termasuk dana yang dikeluarkan oleh Penjaga Pantai, Angkatan Laut, dan Garda Nasional dalam mencari puing-puing.

“Penerbangan yang digunakan untuk melihat balon dan akhirnya menembak jatuh bukan bagian dari perkiraan biaya, karena militer AS menganggap penerbangan itu sebagai bagian dari pelatihan pilotnya dan telah menganggarkan jam terbang tersebut,” tambah WSJ, mengutip pejabat pertahanan.



Salah satu rudal gagal mencapai targetnya, membutuhkan Sidewinder USD400.000 lagi untuk mengirim objek tak dikenal itu jatuh ke salah satu Great Lakes di Michigan.

Rentetan penembakan terjadi setelah balon China memasuki wilayah udara AS pada akhir Januari, yang juga dijatuhkan oleh jet tempur AS.

Meski Washington bersikeras pesawat itu digunakan untuk spionase, Beijing menolak tuduhan itu, dengan alasan balon itu digunakan untuk mengumpulkan data meteorologi dan telah menyimpang dari jalurnya secara tidak sengaja.

Para pejabat AS yang dihubungi Washington Post kemudian mengakui kejadian versi China mungkin akurat.

Mereka mencatat balon tersebut mungkin telah didorong ke wilayah AS setelah menghadapi "angin kencang".
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)