Napi Transgender Ini Habisi Teman Satu Sel, tapi Takut Jika Dibui di Penjara Pria
loading...
A
A
A
EDINBURGH - Seorang narapidana (napi) laki-laki yang membunuh teman satu selnya ditempatkan di penjara wanita sejak menjalani transisi gender menjadi wanita. Napi transgender ini sekarang ketakutan jika dipindah ke penjara pria lagi, takut dibunuh oleh tahanan lain.
Sophie Eastwood (38) terlahir sebagai laki-laki dengan nama Daniel. Nama lahir itu masih dia gunakan pada tahun 2004 ketika dia mencekik teman satu selnya, Paul Algie (22), hingga tewas menggunakan tali sepatu di penjara pria di Dumfries Young Offenders Institution.
Eastwood dipenjara pada usia 18 tahun karena mengemudi berbahaya dan satu bulan sebelum akhir hukumannya, dia membunuh Algie. Dia pun batal bebas dan justru dihukum penjara seumur hidup.
Eastwood mulai bertransisi sebagai wanita pada tahun 2017 dan akhirnya ditahan di satu-satunya penjara wanita di Skotlandia.
Sekarang, Layanan Penjara Skotlandia (SPS) mengatakan sedang meninjau kasus tahanan transgender untuk menentukan apakah mereka layak ditempatkan di dalam penjara wanita.
Untuk Sophie Eastwood, dia mengatakan kepada Daily Record bahwa sebelum dipindahkan ke penjara wanita karena bertransisi sebagai wanita transgender dia diancam oleh narapidana pria.
“Ancaman utamanya adalah saya akan mengalami kekerasan seksual yang serius. Sungguh melegakan dipindahkan ke pemasyarakatan wanita di mana saya merasa aman, dan saya mendapatkan kepercayaan dari sesama tahanan,” kata Eastwood, yang dilansir Selasa (21/2/2023).
“Saya pikir staf Layanan Penjara Skotlandia mengelola tahanan transgender dengan baik, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk merasa aman di penjara laki-laki. Saya tidak memiliki sejarah kekerasan gender. Namun protes baru-baru ini menyebabkan SPS harus meninjau setiap orang transgender yang ditahan," ujarnya.
"Saya percaya saya berada di tempat yang tepat dan tidak berpikir saya bisa bertahan di real laki-laki."
Sebelumnya, napi wanita transgender Isla Bryson dipindahkan ke penjara laki-laki setelah dia memerkosa narapidana wanita di penjara wanita.
Sementara itu, Eastwood menuduh bahwa Bryson "mengeksploitasi sistem" dan membuat "tahanan transgender sejati menjadi kurang aman".
“Sangat disayangkan karena pandangan publik terhadap orang transgender pada umumnya sekarang telah dirusak, tetapi tidak oleh perilaku orang transgender mana pun,” ujar Eastwood.
Tapi kejenakaan Eastwood juga mengangkat alis.
Menyusul pernyataannya tahun lalu bahwa dia masih bayi, napi pembunuh yang dihukum itu meminta penjaga memegang tangannya, mengganti popoknya dan memberi makan makanan bayinya.
Sophie Eastwood (38) terlahir sebagai laki-laki dengan nama Daniel. Nama lahir itu masih dia gunakan pada tahun 2004 ketika dia mencekik teman satu selnya, Paul Algie (22), hingga tewas menggunakan tali sepatu di penjara pria di Dumfries Young Offenders Institution.
Eastwood dipenjara pada usia 18 tahun karena mengemudi berbahaya dan satu bulan sebelum akhir hukumannya, dia membunuh Algie. Dia pun batal bebas dan justru dihukum penjara seumur hidup.
Eastwood mulai bertransisi sebagai wanita pada tahun 2017 dan akhirnya ditahan di satu-satunya penjara wanita di Skotlandia.
Sekarang, Layanan Penjara Skotlandia (SPS) mengatakan sedang meninjau kasus tahanan transgender untuk menentukan apakah mereka layak ditempatkan di dalam penjara wanita.
Untuk Sophie Eastwood, dia mengatakan kepada Daily Record bahwa sebelum dipindahkan ke penjara wanita karena bertransisi sebagai wanita transgender dia diancam oleh narapidana pria.
“Ancaman utamanya adalah saya akan mengalami kekerasan seksual yang serius. Sungguh melegakan dipindahkan ke pemasyarakatan wanita di mana saya merasa aman, dan saya mendapatkan kepercayaan dari sesama tahanan,” kata Eastwood, yang dilansir Selasa (21/2/2023).
“Saya pikir staf Layanan Penjara Skotlandia mengelola tahanan transgender dengan baik, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk merasa aman di penjara laki-laki. Saya tidak memiliki sejarah kekerasan gender. Namun protes baru-baru ini menyebabkan SPS harus meninjau setiap orang transgender yang ditahan," ujarnya.
"Saya percaya saya berada di tempat yang tepat dan tidak berpikir saya bisa bertahan di real laki-laki."
Sebelumnya, napi wanita transgender Isla Bryson dipindahkan ke penjara laki-laki setelah dia memerkosa narapidana wanita di penjara wanita.
Sementara itu, Eastwood menuduh bahwa Bryson "mengeksploitasi sistem" dan membuat "tahanan transgender sejati menjadi kurang aman".
“Sangat disayangkan karena pandangan publik terhadap orang transgender pada umumnya sekarang telah dirusak, tetapi tidak oleh perilaku orang transgender mana pun,” ujar Eastwood.
Tapi kejenakaan Eastwood juga mengangkat alis.
Menyusul pernyataannya tahun lalu bahwa dia masih bayi, napi pembunuh yang dihukum itu meminta penjaga memegang tangannya, mengganti popoknya dan memberi makan makanan bayinya.
(min)