Pejabat China Tiba di Taiwan, Kunjungan Pertama Pasca Pandemi Corona
loading...
A
A
A
TAIPEI - Sekelompok pejabat China tiba di Taiwan pada Sabtu (17/2/2023). Ini merupakan kunjungan pertama dalam tiga tahun, sejak pandemi COVID-19 dimulai. Pejabat China datang ke Taipei untuk menghadiri acara budaya pada saat ketegangan militer melonjak di Selat Taiwan.
Pekan ini pemerintah Taiwan mengizinkan perjalanan enam pejabat China yang dipimpin oleh Liu Xiaodong, Wakil Kepala kantor Shanghai Urusan Taiwan China. Mereka datang ke Taipei untuk menghadiri Festival Lentera di Taipei atas undangan pemerintah kota.
Seperti dilaporkan Reuters, Liu, yang tiba di bandara Songshan di pusat kota Taipei, tidak menjawab pertanyaan dari wartawan dan kelompoknya diantar ke sebuah van dengan pengamanan ketat dan dibawa pergi.
Sekelompok kecil, sekitar selusin pendukung kemerdekaan Taiwan memprotes kedatangannya di luar bandara. Demonstran meneriakkan "Taiwan dan China, negara yang terpisah" dan "orang China, keluar". Sementara di jalan bandara, sekelompok kecil pendukung pro-China lainnya meneriakan sambutan mereka.
Chilly Chen, kepala Kantor Republik Taiwan yang pro-kemerdekaan, mengatakan kepada Reuters, bahwa orang-orang Taiwan sangat ramah dan menyambut baik para pengunjung, tetapi khawatir mereka datang untuk mendorong kebijakan China di pulau demokrasi itu.
“Semua yang dilakukan China adalah untuk melayani politik, dan tujuan mereka pasti bersatu,” tambah Chen. Ia merujuk pada nama kebijakan China untuk mengkooptasi non-Komunis dan rakyat Taiwan pada khususnya.
Dewan Urusan Daratan pembuat kebijakan Taiwan mengatakan, kelompok itu telah diizinkan untuk datang selama mereka tidak menonjolkan diri dan berharap kunjungan mereka akan meningkatkan saling pengertian dan "pertukaran yang sehat dan teratur" ke depan.
Sementara China telah menolak untuk berbicara dengan pemerintah Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat pada tahun 2016. Beijing percaya dia adalah seorang separatis, namun pertukaran kota-ke-kota terus berlanjut sampai terganggu oleh pandemi.
Namun, pemerintahan Tsai dengan hati-hati mencoba untuk membuka kembali hubungan orang-ke-orang yang kurang sensitif sejak mencabut kontrol perbatasan terkait pandemi akhir tahun lalu, yang bertujuan untuk menimbulkan niat baik dengan China.
Pekan ini pemerintah Taiwan mengizinkan perjalanan enam pejabat China yang dipimpin oleh Liu Xiaodong, Wakil Kepala kantor Shanghai Urusan Taiwan China. Mereka datang ke Taipei untuk menghadiri Festival Lentera di Taipei atas undangan pemerintah kota.
Seperti dilaporkan Reuters, Liu, yang tiba di bandara Songshan di pusat kota Taipei, tidak menjawab pertanyaan dari wartawan dan kelompoknya diantar ke sebuah van dengan pengamanan ketat dan dibawa pergi.
Sekelompok kecil, sekitar selusin pendukung kemerdekaan Taiwan memprotes kedatangannya di luar bandara. Demonstran meneriakkan "Taiwan dan China, negara yang terpisah" dan "orang China, keluar". Sementara di jalan bandara, sekelompok kecil pendukung pro-China lainnya meneriakan sambutan mereka.
Chilly Chen, kepala Kantor Republik Taiwan yang pro-kemerdekaan, mengatakan kepada Reuters, bahwa orang-orang Taiwan sangat ramah dan menyambut baik para pengunjung, tetapi khawatir mereka datang untuk mendorong kebijakan China di pulau demokrasi itu.
“Semua yang dilakukan China adalah untuk melayani politik, dan tujuan mereka pasti bersatu,” tambah Chen. Ia merujuk pada nama kebijakan China untuk mengkooptasi non-Komunis dan rakyat Taiwan pada khususnya.
Dewan Urusan Daratan pembuat kebijakan Taiwan mengatakan, kelompok itu telah diizinkan untuk datang selama mereka tidak menonjolkan diri dan berharap kunjungan mereka akan meningkatkan saling pengertian dan "pertukaran yang sehat dan teratur" ke depan.
Sementara China telah menolak untuk berbicara dengan pemerintah Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen menjabat pada tahun 2016. Beijing percaya dia adalah seorang separatis, namun pertukaran kota-ke-kota terus berlanjut sampai terganggu oleh pandemi.
Namun, pemerintahan Tsai dengan hati-hati mencoba untuk membuka kembali hubungan orang-ke-orang yang kurang sensitif sejak mencabut kontrol perbatasan terkait pandemi akhir tahun lalu, yang bertujuan untuk menimbulkan niat baik dengan China.
(esn)