Rusia Ancam Tembak Jatuh Satelit Sipil yang Digunakan Militer Barat

Jum'at, 17 Februari 2023 - 08:29 WIB
loading...
Rusia Ancam Tembak Jatuh...
Satelit menjadi salah satu alat penting dalam perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Foto/us air force
A A A
MOSKOW - Diplomat Rusia Konstantin Vorontsov memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mengekspos aset luar angkasa sipil terhadap potensi serangan dengan memanfaatkannya untuk tujuan militer.

Peringatan itu muncul setelah NATO meluncurkan rencana armada pemantau ruang angkasa yang akan menggunakan satelit komersial dan militer untuk misinya.

Konstantin Vorontsov adalah wakil direktur direktorat non-proliferasi dan kontrol senjata di Kementerian Luar Negeri Rusia.

Dia mengatakan pada Kamis (16/2/2023) bahwa AS mempersenjatai ruang angkasa dan mengaburkan batas antara infrastruktur militer dan sipil di orbit.



Dia menjelaskan, penggunaan pesawat ruang angkasa oleh Amerika untuk menguntungkan negara-negara lain di medan perang “sebenarnya merupakan bentuk partisipasi dalam (konflik) secara proksi.”

Vorontsov menambahkan, “Infrastruktur ruang angkasa semi-sipil khususnya dapat menghadapi pembalasan.”

“Setidaknya, penggunaan satelit sipil yang provokatif seperti itu patut dipertanyakan berdasarkan Perjanjian Luar Angkasa (1967),” ujar dia.



Peringatan Vorontsov datang pada diskusi meja bundar di parlemen Rusia yang berfokus pada warisan Prakarsa Pertahanan Strategis era Reagan, dan bagaimana hal itu memengaruhi perencanaan militer AS saat ini.

Menjelang pengumuman proyek luar angkasa baru NATO pada Rabu, Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan blok pimpinan AS akan menggunakan satelit komersial sebagai pendorong militer.

“Ini akan meningkatkan intelijen dan pengawasan kami, dan mendukung misi dan operasi NATO,” ujar Stoltenberg.

Dia menambahkan, “Ini akan memungkinkan navigasi, komunikasi, dan peringatan dini peluncuran rudal yang lebih baik.”

Kepala NATO mengungkapkan proyek tersebut saat dia melaporkan tentang apa yang dilakukan organisasi tersebut untuk membantu pasukan Ukraina melawan Rusia.

Penggabungan antara peralatan sipil dan militer dalam konflik Ukraina mengemuka pekan lalu, ketika SpaceX mengumumkan mereka membatasi fungsionalitas sistem internet antariksa Starlink, yang berarti pasukan Kiev tidak dapat menggunakannya untuk menerbangkan drone.

CEO Elon Musk menjelaskan Starlink adalah produk komersial yang tidak dimaksudkan untuk tujuan militer, dan dia tidak ingin digunakan untuk meningkatkan permusuhan, yang berpotensi memicu "perang dunia ketiga".

Menurut Musk, sistem tersebut tetap tersedia untuk militer Ukraina untuk komunikasi, meskipun SpaceX sebagai perusahaan swasta dapat dengan mudah mematikan terminalnya.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Rusia Tangkap Agen Intelijen...
Rusia Tangkap Agen Intelijen Ukraina yang Meledakkan Bom Mobil Jenderal Kepercayaan Putin
Antisipasi Invasi Musuh...
Antisipasi Invasi Musuh Bebuyutan, Negara Tetangga Rusia Ingin Membentuk Tentara Terkuat
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ini Hukuman bagi Pelanggar...
Ini Hukuman bagi Pelanggar Ketentuan Haji, Denda Hampir Rp900 Juta hingga Deportasi
Rekomendasi
Hampir 30 Tahun Berlalu,...
Hampir 30 Tahun Berlalu, Pengawal Ini Bongkar Kengerian Malam Kematian Putri Diana
Marhaban Yaa Syahrul...
Marhaban Yaa Syahrul Dzulqadah, Bulan Mulia Menyambut Musim Haji
2 Makanan Indonesia...
2 Makanan Indonesia Masuk Daftar Sup Ayam Terenak di Dunia, Soto Lamongan Jadi Favorit
Berita Terkini
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
1 menit yang lalu
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
24 menit yang lalu
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
49 menit yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
1 jam yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
3 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
4 jam yang lalu
Infografis
Ukraina Tembak Jatuh...
Ukraina Tembak Jatuh Jet Tempur Canggih Rusia Senilai Rp771 M
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved