Zelensky: Serangan Musim Semi Rusia telah Dimulai
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah negaranya tidak akan membuat konsesi teritorial atau kompromi dengan Rusia karena Moskow diduga telah melancarkan serangan musim semi yang diprediksi.
Berbicara kepada BBC pada Kamis, dia menyatakan, "Serangan Rusia sudah berlangsung di beberapa arah."
Zelensky mencatat pasukan Kiev akan menahan serangan Moskow sampai mereka dapat melancarkan serangan balasan mereka sendiri.
Untuk itu, dia mengulangi permintaannya untuk lebih banyak senjata Barat, menjelaskan kepada penyiar Inggris bahwa, "Senjata adalah satu-satunya bahasa yang dipahami Rusia."
Baca juga: Pertahanan Udara Rusia Hancurkan 11 Drone dan 8 Roket HIMARS Ukraina
Presiden Ukraina melanjutkan dengan menekankan Ukraina menginginkan jaminan keamanan dan setiap kompromi teritorial akan “melemahkan” negaranya.
Dia juga menegaskan Kiev tidak akan pernah membuat kesepakatan dengan Putin karena “tidak ada kepercayaan.”
Komentar Zelenksy muncul ketika para pejabat Pentagon juga melaporkan Rusia telah mengirim sejumlah besar pasukan tambahan ke zona pertempuran.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyatakan pada Kamis bahwa pasukan Rusia telah meningkatkan tembakan artileri di wilayah Artyomovsk/Bakhmut, kota utama di wilayah Donetsk yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling intens dalam beberapa bulan terakhir.
Zelensky telah berulang kali menegaskan Angkatan Bersenjata Ukraina tidak akan menyerahkan kota itu dan akan memperjuangkannya sebanyak yang mereka bisa, meskipun AS diduga menasihati Kiev agar tidak melakukan pengorbanan yang tidak perlu.
“Pejabat senior AS, sementara itu, telah memperingatkan Ukraina memiliki peluang yang semakin berkurang untuk membuat keuntungan teritorial melawan Rusia sebelum bantuan militer Barat habis,” ungkap laporan Washington Post awal pekan ini.
Moskow, pada gilirannya, telah menunjukkan konflik yang sedang berlangsung dengan Kiev pada dasarnya adalah “perang Barat melawan Rusia” yang menggunakan rakyat Ukraina sebagai umpan meriam.
Rusia menuduh pendukung Ukraina di Barat sengaja menggagalkan pembicaraan damai pada pekan-pekan awal konflik.
“Neo-liberal AS telah menghancurkan Ukraina dan memusnahkan rakyat Ukraina. Ambisi hegemonik Amerika menyebabkan hilangnya banyak nyawa,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa (14/2/2023).
Berbicara kepada BBC pada Kamis, dia menyatakan, "Serangan Rusia sudah berlangsung di beberapa arah."
Zelensky mencatat pasukan Kiev akan menahan serangan Moskow sampai mereka dapat melancarkan serangan balasan mereka sendiri.
Untuk itu, dia mengulangi permintaannya untuk lebih banyak senjata Barat, menjelaskan kepada penyiar Inggris bahwa, "Senjata adalah satu-satunya bahasa yang dipahami Rusia."
Baca juga: Pertahanan Udara Rusia Hancurkan 11 Drone dan 8 Roket HIMARS Ukraina
Presiden Ukraina melanjutkan dengan menekankan Ukraina menginginkan jaminan keamanan dan setiap kompromi teritorial akan “melemahkan” negaranya.
Dia juga menegaskan Kiev tidak akan pernah membuat kesepakatan dengan Putin karena “tidak ada kepercayaan.”
Komentar Zelenksy muncul ketika para pejabat Pentagon juga melaporkan Rusia telah mengirim sejumlah besar pasukan tambahan ke zona pertempuran.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyatakan pada Kamis bahwa pasukan Rusia telah meningkatkan tembakan artileri di wilayah Artyomovsk/Bakhmut, kota utama di wilayah Donetsk yang telah menyaksikan beberapa pertempuran paling intens dalam beberapa bulan terakhir.
Zelensky telah berulang kali menegaskan Angkatan Bersenjata Ukraina tidak akan menyerahkan kota itu dan akan memperjuangkannya sebanyak yang mereka bisa, meskipun AS diduga menasihati Kiev agar tidak melakukan pengorbanan yang tidak perlu.
“Pejabat senior AS, sementara itu, telah memperingatkan Ukraina memiliki peluang yang semakin berkurang untuk membuat keuntungan teritorial melawan Rusia sebelum bantuan militer Barat habis,” ungkap laporan Washington Post awal pekan ini.
Moskow, pada gilirannya, telah menunjukkan konflik yang sedang berlangsung dengan Kiev pada dasarnya adalah “perang Barat melawan Rusia” yang menggunakan rakyat Ukraina sebagai umpan meriam.
Rusia menuduh pendukung Ukraina di Barat sengaja menggagalkan pembicaraan damai pada pekan-pekan awal konflik.
“Neo-liberal AS telah menghancurkan Ukraina dan memusnahkan rakyat Ukraina. Ambisi hegemonik Amerika menyebabkan hilangnya banyak nyawa,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa (14/2/2023).
(sya)