Jet Tempur F-16 AS Ternyata 2 Kali Merudal UFO, yang Pertama Meleset
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jet temur F-16 Amerika Serikat (AS) ternyata dua kali menembak unidentified flying object (UFO) atau objek terbang tak dikenal di atas Danau Huron pada hari Minggu. Tembakan rudal pertama meleset dan yang kedua berhasil menghantam target.
UFO yang ditembak jatuh itu berbentuk segi delapan dan Pentagon memastikan bukan balon. Petinggi Pentagon sebelumnya bahkan tidak mengesampingkan kemungkinan UFO itu adalah alien dari luar angkasa.
“Misil pencari panas Sidewinder pertama meleset dari sasaran,” kata seorang pejabat AS yang dikutip Fox News tanpa disebutkan namanya.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Malley, seperti dikutip AP, Rabu (15/2/2023), mengakui kegagalan tembakan rudal pertama terhadap objek misterius itu.
Para pejabat militer AS mengatakan objek misterius itu tidak menimbulkan ancaman keamanan tapi berisiko terhadap penerbangan sipil.
Di Washington, para pejabat Pentagon bertemu dengan para senator untuk pengarahan rahasia tentang penembakan UFO itu. Anggota Parlemen menyampaikan keprihatinan dari konstituen mereka tentang perlunya memberi mereka informasi dan pergi dengan jaminan bahwa objek tersebut tidak bersifat objek luar angkasa.
Senator Thom Tillis mengatakan serentetan intersepsi baru-baru ini cenderung memiliki pengaruh yang menenangkan dan membuat kemungkinan penembakan di masa depan lebih kecil.
Senator Lindsey Graham mengatakan kepada wartawan setelah keluar dari pengarahan bahwa menurutnya objek terbang itu tidak menimbulkan ancaman.
“Mereka mencoba mencari tahu—Anda tahu ada banyak sampah di sana. Jadi, Anda harus mencari tahu apa ancamannya, apa yang tidak. Anda melihat sesuatu, Anda tidak harus selalu menembaknya," kata Graham.
UFO yang ditembak jatuh itu berbentuk segi delapan dan Pentagon memastikan bukan balon. Petinggi Pentagon sebelumnya bahkan tidak mengesampingkan kemungkinan UFO itu adalah alien dari luar angkasa.
“Misil pencari panas Sidewinder pertama meleset dari sasaran,” kata seorang pejabat AS yang dikutip Fox News tanpa disebutkan namanya.
Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Malley, seperti dikutip AP, Rabu (15/2/2023), mengakui kegagalan tembakan rudal pertama terhadap objek misterius itu.
Para pejabat militer AS mengatakan objek misterius itu tidak menimbulkan ancaman keamanan tapi berisiko terhadap penerbangan sipil.
Di Washington, para pejabat Pentagon bertemu dengan para senator untuk pengarahan rahasia tentang penembakan UFO itu. Anggota Parlemen menyampaikan keprihatinan dari konstituen mereka tentang perlunya memberi mereka informasi dan pergi dengan jaminan bahwa objek tersebut tidak bersifat objek luar angkasa.
Senator Thom Tillis mengatakan serentetan intersepsi baru-baru ini cenderung memiliki pengaruh yang menenangkan dan membuat kemungkinan penembakan di masa depan lebih kecil.
Senator Lindsey Graham mengatakan kepada wartawan setelah keluar dari pengarahan bahwa menurutnya objek terbang itu tidak menimbulkan ancaman.
“Mereka mencoba mencari tahu—Anda tahu ada banyak sampah di sana. Jadi, Anda harus mencari tahu apa ancamannya, apa yang tidak. Anda melihat sesuatu, Anda tidak harus selalu menembaknya," kata Graham.