NATO Fokus Lindungi Kabel dan Pipa Bawah Laut, Takut Rusia Balas Dendam?
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyatakan blok itu akan membentuk badan koordinasi baru untuk mengatasi ancaman terhadap infrastruktur bawah laut.
Pengumuman pada Senin (13/2/2023) datang hanya beberapa hari setelah reporter investigasi legendaris Seymour Hersh mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Norwegia berada di balik ledakan pada September di jalur pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik.
“Perlindungan infrastruktur bawah laut yang kritis juga akan menjadi agenda utama kami,” ujar Stoltenberg kepada wartawan di Brussel, setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO.
Menurut dia, “NATO telah mengerjakan ini selama bertahun-tahun, dan kami sekarang membawanya ke tingkat berikutnya.”
“Satu sel koordinasi baru akan dibentuk di Markas Besar NATO untuk memetakan kerentanan kami, dan terlibat dengan industri, yang akan mendukung upaya kami mencegah dan melawan ancaman terhadap infrastruktur penting, termasuk kabel dan pipa bawah laut," papar Stoltenberg.
Dia mengatakan tindakan lebih lanjut akan diputuskan pada KTT NATO di Vilnius, Lituania, pada Juli.
Stoltenberg, yang merupakan perdana menteri Norwegia sebelum mengambil alih kepemimpinan NATO pada 2014, tidak membahas cerita Hersh pada Rabu lalu. Juru bicara NATO Oana Lungescu juga tidak menyebutnya.
Wartawan investigasi pemenang Pulitzer Prize itu menuduh AS memerintahkan penghancuran jaringan pipa gas yang mengalir dari Rusia ke Jerman. Menurut laporan itu, Norwegia membantu melakukan pengeboman.
Gedung Putih mengecamnya sebagai "fiksi yang benar-benar salah dan lengkap".
Pengumuman pada Senin (13/2/2023) datang hanya beberapa hari setelah reporter investigasi legendaris Seymour Hersh mengatakan Amerika Serikat (AS) dan Norwegia berada di balik ledakan pada September di jalur pipa Nord Stream di bawah Laut Baltik.
“Perlindungan infrastruktur bawah laut yang kritis juga akan menjadi agenda utama kami,” ujar Stoltenberg kepada wartawan di Brussel, setelah pertemuan para menteri pertahanan NATO.
Menurut dia, “NATO telah mengerjakan ini selama bertahun-tahun, dan kami sekarang membawanya ke tingkat berikutnya.”
“Satu sel koordinasi baru akan dibentuk di Markas Besar NATO untuk memetakan kerentanan kami, dan terlibat dengan industri, yang akan mendukung upaya kami mencegah dan melawan ancaman terhadap infrastruktur penting, termasuk kabel dan pipa bawah laut," papar Stoltenberg.
Dia mengatakan tindakan lebih lanjut akan diputuskan pada KTT NATO di Vilnius, Lituania, pada Juli.
Stoltenberg, yang merupakan perdana menteri Norwegia sebelum mengambil alih kepemimpinan NATO pada 2014, tidak membahas cerita Hersh pada Rabu lalu. Juru bicara NATO Oana Lungescu juga tidak menyebutnya.
Wartawan investigasi pemenang Pulitzer Prize itu menuduh AS memerintahkan penghancuran jaringan pipa gas yang mengalir dari Rusia ke Jerman. Menurut laporan itu, Norwegia membantu melakukan pengeboman.
Gedung Putih mengecamnya sebagai "fiksi yang benar-benar salah dan lengkap".