Tegang dengan China, Kapal Induk AS Bermanuver di Laut China Selatan

Senin, 13 Februari 2023 - 11:26 WIB
loading...
A A A
AS mengatakan balon tak berawak itu dilengkapi perangkat untuk mendeteksi dan mengumpulkan sinyal intelijen, tetapi Beijing menegaskan itu adalah pesawat penelitian cuaca yang secara tidak sengaja kesasar ke wilayah Amerika.

Insiden itu mendorong Menteri Luar Negeri Antony Blinken untuk tiba-tiba membatalkan perjalanan berisiko tinggi ke Beijing--yang sebenarnya bertujuan meredakan ketegangan.

Setelah pertama kali mengeluarkan ekspresi penyesalan yang sangat langka atas insiden tersebut, China telah memperkuat retorikanya, menyebut tindakan AS sebagai reaksi berlebihan dan pelanggaran norma internasional.

Menteri pertahanan China menolak untuk menerima panggilan telepon dari Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk membahas masalah tersebut.

Amerika Serikat sejak itu telah mem-blacklist enam entitas China yang katanya terkait dengan program kedirgantaraan Beijing sebagai bagian dari tanggapannya terhadap insiden tersebut.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika juga memilih dengan suara bulat untuk mengutuk China soal "pelanggaran terang-terangan" atas kedaulatan AS dan upaya untuk menipu komunitas internasional melalui klaim palsu tentang kampanye pengumpulan intelijennya.

Dalam siaran persnya, yang dikutip AP, Senin (13/2/2023), Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan bahwa operasi gabungan tersebut telah membangun kehadiran yang kuat di kawasan, yang mendukung perdamaian dan stabilitas.

“Sebagai pasukan tanggap yang siap, kami mendukung spektrum misi yang luas termasuk mendaratkan Marinir ke darat, bantuan bencana kemanusiaan, dan menghalangi musuh potensial melalui kekuatan tempur yang terlihat dan saat ini,” bunyi rilis tersebut.
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1051 seconds (0.1#10.140)