Geledah Rumah Eks Wapres AS, FBI Temukan Dokumen Rahasia

Sabtu, 11 Februari 2023 - 09:08 WIB
loading...
Geledah Rumah Eks Wapres AS, FBI Temukan Dokumen Rahasia
Geledah rumah mantan Wakil Presiden AS Mike Pence, FBI menemukan dokumen rahasia. Foto/The New York Times
A A A
WASHINGTON - Biro investigasi federal Amerika Serikat (AS), FBI , menemukan sebuah dokumen rahasia di rumah mantan wakil presiden Mike Pence di Indiana saat melakukan penggeledahan pada Jumat waktu setempat. Hal itu diungkapkan juru bicara Pence, Devin O'Malley.

"Enam halaman tambahan tanpa tanda yang tidak ditemukan dalam tinjauan awal oleh penasihat wakil presiden juga ditemukan," kata O'Malley seperti dikutip dari CNN, Sabtu (11/2/2023).

Menurut juru bicaranya, Pence saat ini berada di Pantai Barat bersama keluarganya setelah kelahiran dua cucunya.

Menurut sebuah sumber kepada CNN, FBI juga diperkirakan akan menggeledah kantor Pence di Washington dalam beberapa hari mendatang.

Pencarian terhadap dokumen rahasia dilakukan setelah FBI dan Divisi Keamanan Nasional Departemen Kehakiman meluncurkan peninjauan dokumen dan bagaimana mereka berakhir di rumah Pence. Belum jelas terkait dokumen apa atau tingkat sensitivitas atau klasifikasinya.

Tim Pence, dalam pembicaraan dengan Departemen Kehakiman menjelang pencarian, menyatakan bahwa mereka ingin bekerja sama sepenuhnya. Seorang sumber mengatakan tim Pence tidak percaya ada dokumen rahasia baik di rumahnya atau di kantornya karena mereka melakukan apa yang mereka anggap sebagai pencarian ekstensif.

Pence sebelumnya telah mengakui bahwa "kesalahan telah dibuat", karena dia bertanggung jawab atas dokumen rahasia yang berakhir di rumahnya dan berjanji untuk sepenuhnya bekerja sama dengan penyelidikan FBI apa pun.

Dia mengatakan bahwa dokumen yang ditemukan "segera" diamankan dan Arsip Nasional diberitahu.

CNN pertama kali melaporkan bulan lalu bahwa Pence telah menemukan dokumen rahasia di rumahnya di Carmel, Indiana, setelah dia menginstruksikan seorang pengacara untuk menggeledah catatannya karena "sangat berhati-hati" setelah berita tentang dokumen rahasia Biden.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2321 seconds (0.1#10.140)