Pesawat Tempur Hasil Kolaborasi Beberapa Negara
loading...
A
A
A
SEOUL - Proyek pesawat tempur tidak hanya dijalankan oleh satu negara. Bisa saja, proyek tersebut adalah hasil kolaborasi beberapa negara.
Berikut adalah sederet pesawat tempur yang merupakan buah kolaborasi beberapa negara.
1. F-35
F-35 adalah pesawat tempur yang dikelola Pentagon’s F-35 Joint Program Office milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Korps Marinir AS, dan Angkatan Laut AS.
Keberadaan pesawat tempur ini merupakan hasil kolaborasi dengan negara-negara lain, seperti Norwegia, Belanda, Denmark, Kanada, Australia, dan Italia.
Sementara itu, negara yang terdata membeli pesawat ini adalah Belgia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Israel.
Dalam program ini, pemerintah AS juga bekerja sama dengan setidaknya 1.800 pemasok domestik di 45 negara bagian.
Proyek ini juga membuka lapangan kerja bagi ribuan orang dengan gaji yang tinggi. Bahkan, lapangan kerja yang tercipta juga tersebar di negara-negara lain.
2. KF-21 Boramae
Indonesia memiliki proyek kolaborasi jet tempur dengan Korea Selatan (Korsel) bernama KF-21 Boramae.
Pesawat ini sukses menjalani uji coba terbang ketiganya pada 5 Januari 2023 di Sancheon, Korsel. KF-21 Boramae tercatat mengudara selama 37 menit dan melakukan uji kecepatan.
Nantinya, KF-21 Boramae juga akan sampai pada tahap uji coba kecepatan supersonik, jika cuacanya mendukung.
Sampai tahun 2026 mendatang, pesawat tempur canggih ini akan melewati setidaknya 2 ribu tes, sebelum akhirnya dinyatakan layak.
Sementara itu, satu catatan penting dari keberadaan KF-21 Boramae adalah pesawat ini memiliki kemampuan supersonik. Mulai dilakukan sejak tahun 2010, Indonesia berkontribusi sebanyak 20% dan Korsel 80% dalam proyek ini.
3. GCAP
GCAP atau Global Combat Air Programme, merupakan proyek gabungan guna mengoperasikan pesawat tempur canggih pada tahun 2035.
Pesawat ini tidak memiliki awak dengan sistem pendekatan berplatform Loyal Wingman. Negara-negara yang terlibat dalam proyek ini adalah Jepang, Inggris, dan Italia.
Berbagai sumber menyebut proyek ini merupakan kolaborasi besar pertama Jepang di luar AS, usai Perang Dunia II tahun 1945 silam. Program pesawat tempur ini diumumkan pada 9 Desember 2022.
Ketiga pemimpin negara sepakat berkomitmen terus menegakkan tatanan internasional dengan basis aturan, namun bebas dan terbuka.
4. Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon merupakan jet tempur pengembangan dari beberapa negara, yaitu Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia. Pembangunan prototipenya dimulai pada 1989.
Empat negara induk menjadi tuan rumah untuk produksi serta perakitan akhir untuk komponen pesawat.
Pada 2003-2005, Eurofighter Typhoon diperkenalkan ke empat angkatan udara, yakni Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia.
Pesawat tempur ini memulai misi tempur di Libya sebagai bagian dari operasi Odyssey Dawn PBB pada 21 Maret 2011.
Berikut adalah sederet pesawat tempur yang merupakan buah kolaborasi beberapa negara.
1. F-35
F-35 adalah pesawat tempur yang dikelola Pentagon’s F-35 Joint Program Office milik Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Korps Marinir AS, dan Angkatan Laut AS.
Keberadaan pesawat tempur ini merupakan hasil kolaborasi dengan negara-negara lain, seperti Norwegia, Belanda, Denmark, Kanada, Australia, dan Italia.
Sementara itu, negara yang terdata membeli pesawat ini adalah Belgia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Israel.
Dalam program ini, pemerintah AS juga bekerja sama dengan setidaknya 1.800 pemasok domestik di 45 negara bagian.
Proyek ini juga membuka lapangan kerja bagi ribuan orang dengan gaji yang tinggi. Bahkan, lapangan kerja yang tercipta juga tersebar di negara-negara lain.
2. KF-21 Boramae
Indonesia memiliki proyek kolaborasi jet tempur dengan Korea Selatan (Korsel) bernama KF-21 Boramae.
Pesawat ini sukses menjalani uji coba terbang ketiganya pada 5 Januari 2023 di Sancheon, Korsel. KF-21 Boramae tercatat mengudara selama 37 menit dan melakukan uji kecepatan.
Nantinya, KF-21 Boramae juga akan sampai pada tahap uji coba kecepatan supersonik, jika cuacanya mendukung.
Sampai tahun 2026 mendatang, pesawat tempur canggih ini akan melewati setidaknya 2 ribu tes, sebelum akhirnya dinyatakan layak.
Sementara itu, satu catatan penting dari keberadaan KF-21 Boramae adalah pesawat ini memiliki kemampuan supersonik. Mulai dilakukan sejak tahun 2010, Indonesia berkontribusi sebanyak 20% dan Korsel 80% dalam proyek ini.
3. GCAP
GCAP atau Global Combat Air Programme, merupakan proyek gabungan guna mengoperasikan pesawat tempur canggih pada tahun 2035.
Pesawat ini tidak memiliki awak dengan sistem pendekatan berplatform Loyal Wingman. Negara-negara yang terlibat dalam proyek ini adalah Jepang, Inggris, dan Italia.
Berbagai sumber menyebut proyek ini merupakan kolaborasi besar pertama Jepang di luar AS, usai Perang Dunia II tahun 1945 silam. Program pesawat tempur ini diumumkan pada 9 Desember 2022.
Ketiga pemimpin negara sepakat berkomitmen terus menegakkan tatanan internasional dengan basis aturan, namun bebas dan terbuka.
4. Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon merupakan jet tempur pengembangan dari beberapa negara, yaitu Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia. Pembangunan prototipenya dimulai pada 1989.
Empat negara induk menjadi tuan rumah untuk produksi serta perakitan akhir untuk komponen pesawat.
Pada 2003-2005, Eurofighter Typhoon diperkenalkan ke empat angkatan udara, yakni Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia.
Pesawat tempur ini memulai misi tempur di Libya sebagai bagian dari operasi Odyssey Dawn PBB pada 21 Maret 2011.
(sya)