Pentagon '100 Persen' Yakin Balon China Adalah Aset Mata-mata

Jum'at, 10 Februari 2023 - 08:58 WIB
loading...
Pentagon 100 Persen...
Angkatan Laut AS mengamankan puing-puing balon mata-mata China yang ditembak jatuh pada akhir pekan lalu. Foto/NPR
A A A
WASHINGTON - Juru bicara Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan balon udara China yang ditembak jatuh di lepas Pantai Timur akhir pekan lalu jelas bukan bersifat sipil.

Sekretaris Pers Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada media bahwa tidak ada kemungkinan balon itu adalah balon pemantau cuaca, seperti yang telah ditegaskan oleh pejabat China.

"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa ini bukan untuk tujuan sipil. Kami 100 persen yakin tentang itu," kata Ryder, yang menyebut balon itu mempunyai "kemampuan mengumpulkan data intelijen."

Jika itu adalah balon cuaca, katanya, negara yang bertanggung jawab mana pun akan memberi tahu pemerintah sebelum menyeberang ke wilayah udara berdaulat negara lain.

"(Republik Rakyat China) tidak melakukan itu. Mereka tidak menanggapi sampai mereka dipanggil," kata Ryder seperti dikutip dari Newsweek, Jumat (10/2/2023).



AS percaya balon itu adalah bagian dari program balon mata-mata China yang lebih besar, yang tujuannya adalah untuk mengawasi situs militer. Program tersebut telah beroperasi selama beberapa tahun, dengan kapal serupa terlihat setidaknya di lima benua, katanya.

Menurut Ryder, aset pengumpulan-intelijen ini bervariasi dalam ukuran dan kemampuan. Pada hari Senin, Jenderal Glen VanHerck, komandan NORAD dan USNORTHCOM, memperkirakan balon yang baru saja jatuh itu memiliki tinggi 200 kaki dan membawa muatan seukuran pesawat jet regional.

Pentagon mengatakan Beijing menolak panggilan aman antara Menteri Pertahanan Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan China Wei Fenghe tak lama setelah balon itu ditembak jatuh pada 4 Februari.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Mao Ning, bersikeras pada pengarahan Rabu lalu bahwa masuknya "pesawat sipil tak berawak China" ke wilayah udara AS tidak disengaja, dan keputusan AS untuk menggunakan kekuatan "tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Pakistan Akui Lakukan...
Pakistan Akui Lakukan Pekerjaan Kotor untuk Barat dalam Dukung Teroris
Kecam India Tangguhkan...
Kecam India Tangguhkan Perjanjian Air, Pakistan Nyatakan Siap Perang
Siapa Pelaku Pembantaian...
Siapa Pelaku Pembantaian Turis Hindu di Kashmir? Ini Penjelasan Lengkapnya
Rekomendasi
Farel Tarek Angkat Kesenjangan...
Farel Tarek Angkat Kesenjangan Sosial Lewat Sketsa Humor Segar di Kanal YouTube
Di Balik Kemudi Jetour...
Di Balik Kemudi Jetour T1 & T2: Raja Aspal & Penakluk Lumpur yang Bikin Jantung Copot!
Pedoman Upacara Bendera...
Pedoman Upacara Bendera Hardiknas 2025 Sesuai Aturan Kemendikdasmen
Berita Terkini
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
21 menit yang lalu
Iran dan Rusia Sepakati...
Iran dan Rusia Sepakati Pasokan Gas 55 Bcm dan Pendanaan Energi Nuklir
1 jam yang lalu
5 Fakta Pangeran Al...
5 Fakta Pangeran Al Waleed, Sleeping Prince yang Sudah Koma 19 Tahun
2 jam yang lalu
Abu Ubaidah Puji Keajaiban...
Abu Ubaidah Puji Keajaiban Militer Saat Pejuang Al-Qassam Sergap Pasukan Israel di Rafah
2 jam yang lalu
Pemerintah Gaza Peringatkan...
Pemerintah Gaza Peringatkan Kematian Massal Segera akibat Blokade Israel
3 jam yang lalu
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
4 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved