Korban Tewas Gempa Bumi Tembus 3.000 Jiwa, Erdogan Umumkan Keadaan Darurat
loading...
A
A
A
Di provinsi selatan Hatay, kantor berita Reuters melaporkan bahwa terdengar suara seorang wanita meminta bantuan di bawah tumpukan puing.
"Mereka ribut, tapi tidak ada yang datang," kata seorang warga yang menyebut namanya Deniz sambil menangis.
"Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan...Mereka berseru. Mereka berkata, 'Selamatkan kami,' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kami akan menyelamatkan mereka? Tidak ada siapa-siapa sejak pagi," imbuhnya.
Di Hatay, pesepakbola Ghana Christian Atsu - yang membuat 107 penampilan untuk Newcastle - ditarik dari puing-puing bangunan karena cedera, kata manajernya Mustafa Ozat kepada radio Turki.
Atsu sekarang bermain untuk klub Turki Hatayspor. "Direktur olahraga klub, Taner Savut, masih berada di bawah reruntuhan," kata Ozat.
Di kota Osmaniye Turki, dekat pusat gempa, hujan deras menghambat uapay penyelamatana. Kota itu tanpa listrik saat dingin dan hujan turun.
Satu keluarga berkemah di jalan, takut akan gempa susulan, meski suhu sangat dingin. Setiap kali merasakan gempa susulan, keluarga itu bergerak mendekat ke tengah jalan.
Seorang pemilik hotel di kota itu mengatakan kepada BBC bahwa dari 14 tamu yang menginap malam itu, hanya tujuh yang ditemukan.
Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan dukungan untuk membantu upaya penyelamatan, termasuk tim spesialis, anjing pelacak, dan peralatan.
"Mereka ribut, tapi tidak ada yang datang," kata seorang warga yang menyebut namanya Deniz sambil menangis.
"Kami hancur, kami hancur. Ya Tuhan...Mereka berseru. Mereka berkata, 'Selamatkan kami,' tapi kami tidak bisa menyelamatkan mereka. Bagaimana kami akan menyelamatkan mereka? Tidak ada siapa-siapa sejak pagi," imbuhnya.
Di Hatay, pesepakbola Ghana Christian Atsu - yang membuat 107 penampilan untuk Newcastle - ditarik dari puing-puing bangunan karena cedera, kata manajernya Mustafa Ozat kepada radio Turki.
Atsu sekarang bermain untuk klub Turki Hatayspor. "Direktur olahraga klub, Taner Savut, masih berada di bawah reruntuhan," kata Ozat.
Di kota Osmaniye Turki, dekat pusat gempa, hujan deras menghambat uapay penyelamatana. Kota itu tanpa listrik saat dingin dan hujan turun.
Satu keluarga berkemah di jalan, takut akan gempa susulan, meski suhu sangat dingin. Setiap kali merasakan gempa susulan, keluarga itu bergerak mendekat ke tengah jalan.
Seorang pemilik hotel di kota itu mengatakan kepada BBC bahwa dari 14 tamu yang menginap malam itu, hanya tujuh yang ditemukan.
Negara-negara di seluruh dunia mengirimkan dukungan untuk membantu upaya penyelamatan, termasuk tim spesialis, anjing pelacak, dan peralatan.