Pemogokan Perawat dan Kru Ambulans Bebani Sistem Kesehatan Inggris

Selasa, 07 Februari 2023 - 05:00 WIB
loading...
Pemogokan Perawat dan...
Pemogokan Perawat dan Kru Ambulans Bebani Sistem Kesehatan Inggris. FOTO/Reuters
A A A
LONDON - Puluhan ribu perawat dan staf ambulans meninggalkan pekerjaannya di Inggris pada Senin (6/2/2023), dalam apa yang disebut serikat pekerja sebagai pemogokan terbesar dalam sejarah sistem kesehatan masyarakat negara itu.

Pemogokan tersebut adalah yang terbaru dari gelombang pemogokan yang telah mengganggu kehidupan warga Inggris selama berbulan-bulan, karena para pekerja — terutama di sektor publik — menuntut kenaikan gaji untuk mengimbangi inflasi dua digit.



Seperti dilaporkan AP, guru, supir kereta api, petugas bagasi bandara, staf perbatasan, instruktur mengemudi, supir bus, dan pekerja pos juga telah keluar dari pekerjaan mereka dalam beberapa bulan terakhir untuk menuntut gaji yang lebih tinggi.

Guru, petugas kesehatan, dan banyak lainnya mengatakan gaji mereka telah turun secara nyata selama dekade terakhir, dan krisis biaya hidup yang dipicu oleh kenaikan tajam harga makanan dan energi telah membuat banyak orang berjuang untuk membayar tagihan mereka.

Victoria Busk, seorang calon perawat di sebuah pusat trauma di Birmingham, Inggris tengah, mengatakan bahwa rumah sakit kekurangan staf dan perawat “lari tanpa henti 24/7.”

“Kami membutuhkan orang-orang yang ingin terjun ke” profesi ini, katanya. “Satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah dengan menaikkan upah dan memastikan itu adalah sesuatu yang ingin dilakukan orang,” lanjut Busk.



Tingkat inflasi tahunan Inggris adalah 10,5% pada bulan Desember, tertinggi dalam 41 tahun. Pemerintah Konservatif berpendapat bahwa memberikan kenaikan gaji staf sektor publik sebesar 10% atau lebih akan mendorong inflasi lebih tinggi lagi.

Pemogokan menambah tekanan pada Layanan Kesehatan Nasional yang didanai negara, yang sudah mengejutkan di bawah permintaan dari virus musim dingin, kekurangan staf, dan simpanan yang menumpuk selama pandemi COVID-19.

Serikat perawat mengatakan perawatan darurat dan pengobatan kanker akan berlanjut selama 48 jam keluar, tetapi ribuan janji temu dan prosedur kemungkinan akan ditunda.

Layanan ambulans mengatakan akan menanggapi panggilan paling mendesak selama pemogokan sepanjang hari. Tetapi, Sekretaris Bisnis Grant Shapps mengatakan pemogokan itu dapat membahayakan nyawa, meninggalkan orang-orang dengan "undian kode pos ketika mengalami serangan jantung atau stroke."
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2391 seconds (0.1#10.140)