Iran Ekseskusi Tersangka Mata-mata CIA
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran mengeksekusi mantan pegawai kementerian pertahanan yang dihukum karena menjadi mata-mata untuk badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA. Hal itu diumumkan oleh juru bicara Mahkamah Agung negara itu, Gholamhossein Esmaili.
Esmaili mengatakan bahwa Reza Asgari, yang telah bekerja di departemen kedirgantaraan kementerian pertahanan Iran dan pensiun pada tahun 2016, telah dieksekusi pada pekan lalu.
"Pada tahun-tahun terakhir tugasnya, dia bergabung dengan CIA. Dia menjual informasi tentang rudal kami ke CIA dan mengambil uang dari mereka," urai Esmaili.
"Dia diidentifikasi, diadili dan dihukum mati," ujarnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/7/2020).
Esmaili menambahkan bahwa hukuman mati untuk Mahmoud Mousavi-Majd, warga Iran lainnya yang dituduh sebagai mata-mata intelijen AS dan Israel, adalah satu di antara yang masih harus dilakukan.
Majd dituduh memata-matai pasukan bersenjata Iran dan membantu AS menemukan Qassem Soleimani, jenderal top Iran yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak. (Baca: Iran Bersiap Eksekusi Agen Mossad yang Terlibat Pembunuhan Soleimani )
Iran membalas dengan melancarkan serangan rudal balistik yang ditujukan untuk pasukan AS yang ditempatkan di Irak, tetapi Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak menanggapi secara militer. (Baca: Ini Sosok Agen Mossad dan CIA yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Soleimani )
Pada Juni 2019, Iran telah mengumumkan menggantung seorang terduga mata-mata, Jalal Haji Zavar, di sebuah penjara dekat Teheran.
Pihak berwenang mengatakan Haji Zavar, yang juga mantan staf kementerian pertahanan, telah mengakui di pengadilan bahwa ia dibayar untuk menjadi mata-mata CIA, dan menambahkan bahwa mereka menyita peralatan spionase dari kediamannya.
Istri Haji Zavar dilaporkan dihukum 15 tahun penjara atas perannya dalam aksi spionase.
Iran pada Februari menjatuhkan hukuman serupa untuk Amir Rahimpour, seorang pria lain yang dihukum karena menjadi mata-mata AS dan berkonspirasi untuk menjual informasi tentang program nuklir Iran.
Tahun lalu, negara itu mengumumkan telah menangkap 17 mata-mata yang katanya bekerja untuk CIA.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
Esmaili mengatakan bahwa Reza Asgari, yang telah bekerja di departemen kedirgantaraan kementerian pertahanan Iran dan pensiun pada tahun 2016, telah dieksekusi pada pekan lalu.
"Pada tahun-tahun terakhir tugasnya, dia bergabung dengan CIA. Dia menjual informasi tentang rudal kami ke CIA dan mengambil uang dari mereka," urai Esmaili.
"Dia diidentifikasi, diadili dan dihukum mati," ujarnya seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (15/7/2020).
Esmaili menambahkan bahwa hukuman mati untuk Mahmoud Mousavi-Majd, warga Iran lainnya yang dituduh sebagai mata-mata intelijen AS dan Israel, adalah satu di antara yang masih harus dilakukan.
Majd dituduh memata-matai pasukan bersenjata Iran dan membantu AS menemukan Qassem Soleimani, jenderal top Iran yang terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad, Irak. (Baca: Iran Bersiap Eksekusi Agen Mossad yang Terlibat Pembunuhan Soleimani )
Iran membalas dengan melancarkan serangan rudal balistik yang ditujukan untuk pasukan AS yang ditempatkan di Irak, tetapi Presiden AS Donald Trump memilih untuk tidak menanggapi secara militer. (Baca: Ini Sosok Agen Mossad dan CIA yang Terlibat Pembunuhan Jenderal Soleimani )
Pada Juni 2019, Iran telah mengumumkan menggantung seorang terduga mata-mata, Jalal Haji Zavar, di sebuah penjara dekat Teheran.
Pihak berwenang mengatakan Haji Zavar, yang juga mantan staf kementerian pertahanan, telah mengakui di pengadilan bahwa ia dibayar untuk menjadi mata-mata CIA, dan menambahkan bahwa mereka menyita peralatan spionase dari kediamannya.
Istri Haji Zavar dilaporkan dihukum 15 tahun penjara atas perannya dalam aksi spionase.
Iran pada Februari menjatuhkan hukuman serupa untuk Amir Rahimpour, seorang pria lain yang dihukum karena menjadi mata-mata AS dan berkonspirasi untuk menjual informasi tentang program nuklir Iran.
Tahun lalu, negara itu mengumumkan telah menangkap 17 mata-mata yang katanya bekerja untuk CIA.
Lihat Juga: Daftar 11 Kapal Induk Bertenaga Nuklir AS, Aset Strategis untuk Pertahankan Pengaruh Global
(ber)