Tak Seindah Harapan, Tumpukan Pesanan Bisa Tunda Tank Abrams untuk Ukraina

Sabtu, 28 Januari 2023 - 00:01 WIB
loading...
Tak Seindah Harapan,...
Tank Abrams M1A2 AS bergerak ke posisi tembak selama latihan militer bersama Noble Partner 2016 di dekat Vaziani, Georgia, 18 Mei 2016. Foto/REUTERS/David Mdzinarashvili
A A A
WASHINGTON - Tidak jelas kapan Ukraina akan menerima tank Abrams dari Amerika Serikat (AS) karena satu-satunya pabrik di AS yang memproduksi tank itu memiliki tumpukan pesanan dari sekutu AS lainnya.

Kabar yang kurang membahagiakan itu dilaporkan Politico. Itu artinya, harapan Ukraina untuk secepatnya mendapatkan tank Abrams tampaknya tak seindah yang dibayangkan.

“Fasilitas di Lima, Ohio, yang dioperasikan General Dynamics, harus memproduksi ratusan tank untuk Polandia dan Taiwan sebelum dapat mulai mengerjakan 31 unit yang dijanjikan pemerintahan Presiden AS Joe Biden ke Kiev awal pekan ini,” papar outlet tersebut dalam artikel pada Kamis (26/1/2023).

Warsawa mengharapkan menerima 250 tank M1 Abrams tipe A2 yang dimodifikasi mulai tahun 2025.



Pemerintah Polandia memberikan 250 tank T-72 era Soviet ke Kiev tahun lalu di tengah konflik dengan Rusia.

Saat ini, AS mengirimkan 116 tank M1A1 yang baru-baru ini dipensiunkan Korps Marinir, ke Polandia sebagai pengganti darurat untuk persediaan lapis bajanya.

Taipei juga memesan 108 tank M1A2 pada tahun 2019, dengan pengiriman pertama direncanakan akan dimulai tahun depan.

“Mempertimbangkan pentingnya hubungan Washington dengan Polandia dan Taiwan, pesanan-pesanan itu akan sulit dan kemungkinan besar kontroversial untuk dijadikan sebagai backburner,” tulis Politico.

“Pabrik di Lima tidak lagi membangun tank Abrams dari awal, tetapi memodifikasi apa yang disebut kendaraan benih M1, dengan memasang teknologi baru pada mereka. Tapi masih bisa memproduksi 12 kendaraan seperti itu per bulan,” ungkap Politico.

Politico menambahkan, “Tank untuk Ukraina tidak akan berasal dari stok AS sendiri, melainkan akan dibeli dari industri dan diperbarui di fasilitas di Ohio, yang berarti mereka tidak akan tiba di medan perang selama berbulan-bulan, atau berpotensi bertahun-tahun, mengingat kendala industri dalam memutakhirkannya.”

Seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya juga mengatakan kepada Politico bahwa tank yang akan diterima Ukraina adalah versi A2, yang telah meningkatkan optik dan sistem kontrol.

“Namun, mereka akan dicabut dari paket lapis baja rahasia dengan depleted uranium yang digunakan oleh militer AS,” papar pejabat itu.

Jerman mengatakan pada Kamis bahwa 14 tank tempur utama Leopard diharapkan tiba di Ukraina pada akhir Maret.

Inggris, yang menjanjikan 14 tank Challenger 2 buatan Inggris ke Kiev, mengumumkan garis waktu yang sama.

Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan rencana pengiriman tank dipandang di Moskow sebagai "keterlibatan langsung" NATO dalam konflik di Ukraina. “Dan keterlibatan ini semakin berkembang,” tegas dia.

Awal bulan ini, Peskov bersikeras kendaraan lapis baja Barat tidak akan mengubah hasil pertempuran dan tank akan "terbakar" jika mereka tiba di medan perang.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
Ini 4 Kehebatan Frankenjet,...
Ini 4 Kehebatan Frankenjet, Jet Tempur Siluman Daur Ulang yang Dibuat dari 2 Pesawat yang Hancur Senilai Rp1,2 Triliun
5 Miliarder AS Ikut...
5 Miliarder AS Ikut Mendukung Trump, Kini Terpaksa Rugi hingga Rp30.272 Triliun
Trump Serius Ancam Iran...
Trump Serius Ancam Iran dengan Kekuatan Militer AS, Israel Juga Terlibat
Donald Trump Ugal-ugalan,...
Donald Trump Ugal-ugalan, Janjikan Anggaran Pertahanan AS Rp16,8 Kuadriliun
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Warga Gaza: Kami Tak...
Warga Gaza: Kami Tak Mati karena Serangan Udara, tapi Akan Mati Kelaparan
Wow, Apple Terbangkan...
Wow, Apple Terbangkan 600 Ton iPhone dari India ke AS Hindari Tarif Trump
Rekomendasi
Link Live Streaming...
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Siapkan Gawai Anda dan Saksikan Keseruannya!
Komunikasi Etnografi...
Komunikasi Etnografi Kritikal dalam Menunjang DEI dan CSR Perusahaan
Susunan Pemain Timnas...
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Afghanistan: Top Skor Piala Asia U-17 Cadangan!
Berita Terkini
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
37 menit yang lalu
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
1 jam yang lalu
Arab Saudi Bertambah...
Arab Saudi Bertambah Kaya Raya, Ternyata Ini 3 Penyebabnya
3 jam yang lalu
5 Fakta Israel Kembali...
5 Fakta Israel Kembali Bombardir Gaza di Masa Gencatan Senjata, Inilah Alasan serta Kemungkinan yang Bakal Terjadi
5 jam yang lalu
Hamas Sudah Muak dengan...
Hamas Sudah Muak dengan Kecaman dan Kutukan yang Malu-malu dari Negara Muslim dan Arab terhadap Genosida di Gaza
6 jam yang lalu
1.000 Prajurit Israel...
1.000 Prajurit Israel yang Meminta Perang Gaza Diakhiri, PM Netanyahu Sebut Mereka sebagai Ekstrimis Zionis
8 jam yang lalu
Infografis
5 Manfaat Kurma untuk...
5 Manfaat Kurma untuk Berbuka Puasa, Bisa Mengontrol Nafsu Makan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved