Pembakar Alquran di Dunia yang Tidak Pernah Ditangkap Polisi

Rabu, 25 Januari 2023 - 18:20 WIB
loading...
Pembakar Alquran di Dunia yang Tidak Pernah Ditangkap Polisi
Pejabat Palestina menemukan Al-quran yang dibakar pada Oktober 2022. Foto/saba.ye
A A A
STOCKHOLM - Aksi pembakaran Alquran telah berulang kali terjadi oleh pihak-pihak yang anti-Islam maupun mereka yang tidak bertanggung jawab.

Tak hanya di mancanegara, di Indonesia pun pernah terjadi kasus pembakaran Alquran. Berikut pembakar Alquran di dunia yang tidak pernah ditangkap polisi.

1. Rasmus Paludan

Aksi pembakaran Alquran belum lama ini dilakukan oleh Rasmus Paludan, politikus sayap kanan Swedia-Denmark sekaligus pimpinan partai Stram Kurs Denmark.

Pembakar Alquran di Dunia yang Tidak Pernah Ditangkap Polisi


Paludan, yang berdalih dengan mengatakan ia ingin “menandai kebebasan berbicara”, membakar Alquran saat sedang terjadi protes terkait pengajuan Swedia untuk bergabung dengan NATO.

Diketahui, Turki mengajukan syarat agar tidak melindungi aktivis Partai Pekerja Kurdi di Swedia jika negara itu ingin mendapat restu dari Turki untuk bergabung dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).

Untuk melakukan aksi membakar Alquran, pada Sabtu (21/1) di depan Kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, Paludan telah mengantongi izin dari kepolisian Swedia.

Ini bukan hal pertama bagi Paludan. Politisi anti-Islam ini pernah membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi, pada 2019.

Sedangkan pada tahun lalu, ia mengumumkan akan melakukan “tur pembakaran Alquran” selama bulan Ramadan di tempat-tempat berpenduduk mayoritas Muslim di Swedia.

2. Pendeta di Tennessee, Amerika Serikat

Aksi pembakaran Alquran juga pernah terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2010. Salinan Alquran ini dibakar oleh dua pendeta yaitu Bob Old dan Danny Allen.

Pembakar Alquran di Dunia yang Tidak Pernah Ditangkap Polisi


Kedua pendeta itu menyiram salinan Alquran dengan cairan pembakar lalu membakarnya. Peristiwa di halaman belakang rumah Bob Old di Springfield, Tennessee, itu berlangsung di hadapan sejumlah orang yang sebagian besar merupakan kalangan media.

Pelaku pembakaran mengatakan aksi tersebut adalah bentuk pernyataan mereka dan menolak persepsi bahwa tindakan tersebut sebagai aksi kebencian.

Mereka beranggapan bahwa aksi mereka ini adalah pesan dari Tuhan dan mengatakan bahwa isi dari Alquran adalah kebencian dan berisikan wahyu palsu.

3. Pemukim Israel

Pemukim Israel merobek dan membakar salinan Alquran di kota tua Al Khalil pada Oktober 2022 lalu. Salinan Alquran yang dibakar tersebut ditemukan di dekat Masjid Qaytoun.

Sejumlah pihak mengutuk penodaan Alquran pemukim Israel di Tepi Barat itu, seperti Al-Azhar Al-Sharif, Organisasi Kerja Sama Islam, dan Dewan Tetua Muslim.

Al Azhar mengatakan, aksi tersebut menunjukkan barbarisme Zionis, terorisme, serta kebencian rasisme.

Ketua Departemen Wakaf Nidal Al-Jabari mengusulkan untuk diadakan penyelidikan atas insiden pembakaran Alquran itu.

Namun, tidak ada komentar dari pihak otoritas Israel atas tuduhan tersebut. Diduga, salinan Alquran tersebut dibakar pada saat perayaan hari libur Yahudi.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1715 seconds (0.1#10.140)