Mendadak Sambangi Yordania, Netanyahu Dilaporkan Bersumpah Tegakkan Status Quo Al-Aqsa
loading...
A
A
A
AMMAN - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan berjanji kepada Raja Yordania Abdullah II bahwa dia akan mempertahankan status quo di Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki selama perjalanan mendadak ke kerajaan tersebut.
Berbicara kepada Channel 12 Israel, seorang sumber diplomatik mengatakan bahwa telah ada kesepahaman antara kedua pemimpin tersebut meskipun hubungan diplomatiknya rendah sepanjang masa yang disamakan dengan "perang dingin".
“Itu adalah pertemuan yang bagus yang menggarisbawahi tahun-tahun keakraban yang dimiliki para pemimpin satu sama lain,” kata sumber itu seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (25/1/2023).
Kunjungan mendadak Netanyahu pada Selasa datang tak lama setelah ia kembali berkuasa pada Desember sebagai kepala koalisi termasuk fundamentalis agama dan sayap kanan. Netanyahu sebelumnya menjadi perdana menteri Israel dari 2009 hingga 2021.
Ini adalah perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak menjabat kembali.
Sementara itu, istana kerajaan Yordania mengatakan kedua pemimpin membahas pentingnya menghormati sejarah dan hukum status quo sambil menekankan kebutuhan untuk menjaga ketenangan dan menghentikan semua tindakan kekerasan, untuk membuka jalan bagi cakrawala politik bagi proses perdamaian.
Raja Yordania, Abdullah, juga menyerukan diakhirinya tindakan apa pun yang dapat merusak prospek perdamaian dan menegaskan kembali posisi teguh Yordania dalam mendukung solusi dua negara untuk masalah Israel-Palestina.
Sedangkan kantor Netanyahu mengatakan mereka membahas masalah regional dan hubungan bilateral.
Situasi di sekitar Masjid al-Aqsa sedang penung dengan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.
Berbicara kepada Channel 12 Israel, seorang sumber diplomatik mengatakan bahwa telah ada kesepahaman antara kedua pemimpin tersebut meskipun hubungan diplomatiknya rendah sepanjang masa yang disamakan dengan "perang dingin".
“Itu adalah pertemuan yang bagus yang menggarisbawahi tahun-tahun keakraban yang dimiliki para pemimpin satu sama lain,” kata sumber itu seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (25/1/2023).
Kunjungan mendadak Netanyahu pada Selasa datang tak lama setelah ia kembali berkuasa pada Desember sebagai kepala koalisi termasuk fundamentalis agama dan sayap kanan. Netanyahu sebelumnya menjadi perdana menteri Israel dari 2009 hingga 2021.
Ini adalah perjalanan resmi pertamanya ke luar negeri sejak menjabat kembali.
Sementara itu, istana kerajaan Yordania mengatakan kedua pemimpin membahas pentingnya menghormati sejarah dan hukum status quo sambil menekankan kebutuhan untuk menjaga ketenangan dan menghentikan semua tindakan kekerasan, untuk membuka jalan bagi cakrawala politik bagi proses perdamaian.
Raja Yordania, Abdullah, juga menyerukan diakhirinya tindakan apa pun yang dapat merusak prospek perdamaian dan menegaskan kembali posisi teguh Yordania dalam mendukung solusi dua negara untuk masalah Israel-Palestina.
Sedangkan kantor Netanyahu mengatakan mereka membahas masalah regional dan hubungan bilateral.
Situasi di sekitar Masjid al-Aqsa sedang penung dengan ketegangan dalam beberapa bulan terakhir.