Geger Korupsi Ukraina saat Perang: Wakil Menteri Ditangkap, Pembantu Zelensky Mundur!
loading...
A
A
A
KIEV - Skandal korupsi mengguncang Ukraina saat negara itu sedang perang melawan invasi Rusia . Seorang wakil menteri ditangkap dan dipecat dan pembantu Presiden Volodymyr Zelensky mengundurkan diri.
Wakil Menteri Infrastruktur Vasyl Lozinskyi ditangkap dan dipecat atas dugaan mencuri dana USD400.000 yang dimaksudkan untuk membeli bantuan, termasuk generator.
Seorang detektif dan jaksa anti-korupsi Ukraina mengungkap kasus itu tak lama setelah Presiden Zelensky bersumpah bahwa cara lama korupsi tidak akan terulang kembali di negaranya.
“Saya ingin ini menjadi jelas: tidak akan ada kembali ke masa lalu, ke cara hidup berbagai orang yang dekat dengan lembaga negara atau mereka yang menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar kursi [jabatan] dulu,” kata Zelensky dalam pidato malamnya pada hari Minggu lalu tanpa menyebutkan kasusnya secara khusus.
Menurut badan anti-korupsi, Lozinskyi telah berkolusi dengan kontraktor untuk menaikkan harga generator dan menyedot dana sebagian dari selisihnya.
Pejabat nasional dan daerah lainnya juga dilaporkan terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
Selama musim panas, pemerintah Ukraina mengalokasikan 1,68 miliar hryvnia untuk barang dan teknologi yang akan membantu menyediakan sumber energi, air, dan panas alternatif bagi penduduknya selama musim dingin.
Barang-barang tersebut dibeli untuk mempersiapkan Ukraina jika Rusia menargetkan infrastruktur energinya–yang telah dilakukan secara rutin, mulai bulan September tahun lalu.
Lozinskyi ditahan pada hari Sabtu oleh penyelidik antikorupsi. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan menemukan uang tunai senilai USD38.000 di kantor Lozinskyi dan menerbitkan gambar tumpukan uang kertas dolar dan hryvnia.
Pada hari Minggu, Lozinskyi dipecat dari pemerintahan. Dia tidak memberikan komentar atas tuduhan itu.
Sebelum perang, skandal korupsi hampir menjadi ciri kehidupan politik Ukraina setiap hari. Negara ini menduduki peringkat 122 dari 180 oleh Transparency International pada tahun 2021, menjadikannya salah satu negara paling korup di dunia.
Uni Eropa telah menjadikan reformasi anti-korupsi sebagai salah satu persyaratan utama bagi Ukraina untuk mendapatkan keanggotaan blok Eropa tersebut.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Kyrylo Tymoshenko mengajukan pengunduran diri. Pembantu Presiden Zelensky ini mengaku telah meminta presiden untuk membebaskannya dari tugas.
Dia tidak merinci alasan pengunduran dirinya.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas kepercayaan dan kesempatan untuk melakukan perbuatan baik setiap hari dan setiap menit," tulis Tymoshenko di Telegram, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/1/2023).
Wakil Menteri Infrastruktur Vasyl Lozinskyi ditangkap dan dipecat atas dugaan mencuri dana USD400.000 yang dimaksudkan untuk membeli bantuan, termasuk generator.
Seorang detektif dan jaksa anti-korupsi Ukraina mengungkap kasus itu tak lama setelah Presiden Zelensky bersumpah bahwa cara lama korupsi tidak akan terulang kembali di negaranya.
“Saya ingin ini menjadi jelas: tidak akan ada kembali ke masa lalu, ke cara hidup berbagai orang yang dekat dengan lembaga negara atau mereka yang menghabiskan seluruh hidup mereka mengejar kursi [jabatan] dulu,” kata Zelensky dalam pidato malamnya pada hari Minggu lalu tanpa menyebutkan kasusnya secara khusus.
Menurut badan anti-korupsi, Lozinskyi telah berkolusi dengan kontraktor untuk menaikkan harga generator dan menyedot dana sebagian dari selisihnya.
Pejabat nasional dan daerah lainnya juga dilaporkan terlibat dalam kasus korupsi tersebut.
Selama musim panas, pemerintah Ukraina mengalokasikan 1,68 miliar hryvnia untuk barang dan teknologi yang akan membantu menyediakan sumber energi, air, dan panas alternatif bagi penduduknya selama musim dingin.
Barang-barang tersebut dibeli untuk mempersiapkan Ukraina jika Rusia menargetkan infrastruktur energinya–yang telah dilakukan secara rutin, mulai bulan September tahun lalu.
Lozinskyi ditahan pada hari Sabtu oleh penyelidik antikorupsi. Dalam sebuah pernyataan, mereka mengatakan menemukan uang tunai senilai USD38.000 di kantor Lozinskyi dan menerbitkan gambar tumpukan uang kertas dolar dan hryvnia.
Pada hari Minggu, Lozinskyi dipecat dari pemerintahan. Dia tidak memberikan komentar atas tuduhan itu.
Sebelum perang, skandal korupsi hampir menjadi ciri kehidupan politik Ukraina setiap hari. Negara ini menduduki peringkat 122 dari 180 oleh Transparency International pada tahun 2021, menjadikannya salah satu negara paling korup di dunia.
Uni Eropa telah menjadikan reformasi anti-korupsi sebagai salah satu persyaratan utama bagi Ukraina untuk mendapatkan keanggotaan blok Eropa tersebut.
Sementara itu, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Kyrylo Tymoshenko mengajukan pengunduran diri. Pembantu Presiden Zelensky ini mengaku telah meminta presiden untuk membebaskannya dari tugas.
Dia tidak merinci alasan pengunduran dirinya.
"Saya berterima kasih kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas kepercayaan dan kesempatan untuk melakukan perbuatan baik setiap hari dan setiap menit," tulis Tymoshenko di Telegram, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/1/2023).
(min)