Noam Chomsky: Dunia Makin Dekat dengan Bencana yang Tak Dapat Diubah

Minggu, 22 Januari 2023 - 17:29 WIB
loading...
Noam Chomsky: Dunia...
Filsuf dan ahli bahasa terkenal dunia Noam Chomsky pada RTs Going Underground pada Sabtu (21/1/2023). Foto/rt.com
A A A
ARIZONA - Dunia tertatih-tatih di ambang jurang karena meningkatnya risiko perang nuklir, kegagalan mengatasi tantangan lingkungan, dan berkurangnya kemampuan mengatasi masalah secara rasional.

Peringatan itu diungkapkan filsuf dan ahli bahasa terkenal dunia Noam Chomsky pada RT's Going Underground pada Sabtu (21/1/2023).

Selama wawancara, Chomsky, yang merupakan Profesor Linguistik Laureate di University of Arizona, diminta memperluas pernyataannya bahwa umat manusia dapat secara patologis didedikasikan untuk penghancuran diri.

Filsuf itu mengenang bahwa dalam beberapa tahun terakhir Jam Kiamat, yang mencerminkan seberapa dekat umat manusia dengan Armageddon, telah mendekati tengah malam, yang melambangkan kepunahan umat manusia.



Dia menyarankan bahwa dalam beberapa hari dapat diatur lebih dekat ke tanda ini.

Menurut filsuf tersebut, perhatian utama umat manusia adalah "ancaman yang meningkat dari perang nuklir" dan "ancaman perusakan iklim yang sangat parah dan terus meningkat."

“Masalah terakhir terus berlanjut karena negara tidak melakukan apa yang mereka tahu harus mereka lakukan untuk menyelesaikan krisis ini,” ujar dia.

Isu ketiga, lanjut Chomsky, adalah “merosotnya arena debat dan musyawarah serius yang rasional” dikombinasikan dengan “runtuhnya kekuatan demokrasi” di seluruh dunia.

Sang profesor mengakui meskipun tampaknya poin ini tidak ada hubungannya dengan ancaman perang nuklir dan perubahan iklim, debat rasional adalah "satu-satunya harapan untuk menghadapi dua yang pertama".

"Ketiganya menjadi jauh lebih buruk selama setahun terakhir, dan kecuali ada pembalikan yang tajam, kita hanya akan menuju jurang, jatuh, tidak dapat diubah, dan tidak dalam waktu yang lama," tegas dia memperingatkan.

Komentarnya muncul setelah awal pekan ini, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan mereka yang ingin melihat Moskow dikalahkan di Ukraina, mengabaikan fakta bahwa "kekalahan oleh kekuatan nuklir dalam perang konvensional dapat memicu dimulainya perang nuklir."

Moskow percaya konflik Ukraina menjadi perang proksi yang dilancarkan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

Namun, Rusia telah berulang kali mengatakan perang nuklir tidak boleh dilakukan, dengan doktrin militernya yang mengizinkan penggunaan senjata atom hanya jika keberadaan negara terancam.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Perang Antariksa Bukan...
Perang Antariksa Bukan Isapan Jempol! NATO Khawatir Rusia Simpan Senjata Nuklir di Satelit
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
Kekurangan Tentara,...
Kekurangan Tentara, Ukraina Ingin Perempuan Ikut Wajib Militer
Beda dengan Gaza, Trump...
Beda dengan Gaza, Trump Sebut Negosiasi Nuklir Iran Berjalan Baik
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Siapa Aleksey Zubritsky?...
Siapa Aleksey Zubritsky? Kosmonot Rusia yang Jadi Buronan Ukraina karena Menolak Wajib Militer dan Dituduh Berkhianat
Mengejutkan, Miliarder...
Mengejutkan, Miliarder AS Bill Ackman Desak Trump Hentikan Perang Nuklir Ekonomi di Setiap Negara
Rusia Akan Tempatkan...
Rusia Akan Tempatkan Pesawat Militer di Papua, Australia Minta Penjelasan Indonesia
Presiden Singapura Shanmugaratnam...
Presiden Singapura Shanmugaratnam Bubarkan Parlemen, Pemilu Digelar 3 Mei
Rekomendasi
Legislator Partai Perindo...
Legislator Partai Perindo Lam Marganda Silaban Perjuangkan Pembangunan Infrastruktur dan Pertanian di Humbang Hasundutan
Atlet Berkuda Indonesia...
Atlet Berkuda Indonesia Juara Toscana Tour 2025, PP Pordasi Susun Langkah Strategis di IKN
5 Ciri-ciri Otak Mulai...
5 Ciri-ciri Otak Mulai Rusak Akibat PMO, Waspada Sulit Konsentrasi
Berita Terkini
4 Alasan Australia Sangat...
4 Alasan Australia Sangat Takut dengan Isu Putin Ingin Gunakan Pangkalan Militer di Papua
1 jam yang lalu
Australia Protes ke...
Australia Protes ke Indonesia Terkait Rusia Minta Gunakan Pangkalan Militer di Papua
2 jam yang lalu
Panglima Militer Israel...
Panglima Militer Israel Sebut Tujuan Perang Gaza Tidak Akan Tercapai, Ini 3 Pemicunya
3 jam yang lalu
Siapa Syekh Mishary?...
Siapa Syekh Mishary? Imam Kuwait yang Pernah Mengkritik Hamas dan Selalu Memuji Raja Salman
4 jam yang lalu
Uni Eropa Larang Calon...
Uni Eropa Larang Calon Anggotanya Rayakan Kemenangan Perang Dunia II di Moskow
5 jam yang lalu
Pasukan Elite Israel...
Pasukan Elite Israel Brigade Golani Tandatangani Petisi Minta Perang Gaza Diakhiri
6 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved