Bos Pentagon: Vladimir Putin Mengira Ukraina Akan Runtuh Begitu Saja

Sabtu, 21 Januari 2023 - 17:40 WIB
loading...
Bos Pentagon: Vladimir...
Kepala Pentagon Amerika Serikat Lloyd Austin sebut Presiden Rusia Vladimir Putin mengira Ukraina akan runtuh begitu saja ketika diinvasi Moskow. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak mempertimbangkan keberanian rakyat Ukraina ketika dia melancarkan invasi tak beralasan terhadap negara itu Februari 2022 lalu.

Komentar bos Pentagon itu disampaikan pada hari Jumat saat berkunjung ke Eropa untuk bertemu pejabat Ukraina dan para menteri pertahanan sekutu NATO.

Austin dan Panglima Militer AS Jenderal Mark Milley telah bertemu dengan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Pangkalan Udara Ramstein di Jerman. Mereka membahas perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, dan bagaimana Kiev dapat mempertahankan diri dari invasi tetangganya.



“Ketika Putin meluncurkan invasi tanpa alasan dan tanpa alasan 11 bulan lalu, dia mengira Ukraina akan runtuh begitu saja,” kata Austin, seperti dikutip Newsweek, Sabtu (21/1/2023).

"Dan dia mengira dunia hanya akan berpaling, tetapi Putin tidak mempertimbangkan keberanian rakyat Ukraina."

"Dan dia tidak mempertimbangkan keterampilan militer Ukraina. Dan dia tidak mempertimbangkan Anda, pada semua orang di layar, dan di sekitar meja ini. Tapi kita perlu menjaga momentum dan tekad kita dan kita perlu menggali bahkan lebih dalam. Ini adalah momen yang menentukan bagi Ukraina dalam dekade yang menentukan bagi dunia—jadi jangan salah—kami akan mendukung pertahanan diri Ukraina selama diperlukan," paparnya.

Putin telah mengantisipasi untuk mengambil alih Ibu Kota Ukraina, Kiev, hanya dalam beberapa hari, tetapi pasukannya mendapat tentangan sengit.

Rusia telah merebut beberapa bagian selatan dan timur Ukraina, tetapi tersendat karena Kiev telah merebut kembali wilayahnya, termasuk kota Kherson yang direbut pada hari-hari awal perang, dalam beberapa serangan balasan.

Sementara itu, kelompok tentara bayaran Wagner Group Rusia terus berkembang menjadi hingga 50.000 personel di Ukraina, di tengah laporan bahwa pendiri organisasi dan pemodal utama Yevgeny Prigozhin menjadi semakin berani dalam kritiknya terhadap militer Rusia bahwa itu mulai menimbulkan masalah bagi Vladimir Putin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)