Ajudan Zelensky: Polisi Rahasia Ukraina Tembak Mati Orang yang Selamatkan Kiev
loading...
A
A
A
KIEV - Eksekusi di luar hukum terhadap Denis Kireev pada Maret 2022 disebabkan kurangnya koordinasi antara dinas keamanan.
Pernyataan itu diungkapkan ajudan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak, Kamis (19/1/2023).
Mikhail Podoliak menanggapi laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menggambarkan Denis Kireev, bankir berusia 45 tahun itu sebagai aset intelijen militer Ukraina. Kireev konon membantu menyelamatkan Kiev dari serangan Rusia.
Kireev terbunuh pada 2 Maret tahun lalu. “Tubuhnya dibuang di trotoar Kiev dengan lubang peluru di belakang tengkorak," ungkap laporan WSJ.
Media Ukraina melaporkan pada saat itu dinas keamanan negara itu, SBU, memiliki bukti “jelas” bahwa Kireev telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.
Intelijen militer, bagaimanapun, mengatakan dia "meninggal melindungi Ukraina."
Kematian bankir berusia 45 tahun itu menjadi sorotan lagi oleh WSJ, yang mewawancarai kerabat dan rekan Kireev, serta pria yang jadi bosnya, Jenderal Kirill Budanov, kepala intelijen militer Ukraina (GUR).
Bankir itu setia kepada Kiev, mengumpulkan dana untuk pertempuran "brigade sukarelawan" Ukraina di Donbass setelah 2014, dan "menikmati peran 007," menurut teman dan rekannya.
Pernyataan itu diungkapkan ajudan utama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak, Kamis (19/1/2023).
Mikhail Podoliak menanggapi laporan Wall Street Journal (WSJ) yang menggambarkan Denis Kireev, bankir berusia 45 tahun itu sebagai aset intelijen militer Ukraina. Kireev konon membantu menyelamatkan Kiev dari serangan Rusia.
Kireev terbunuh pada 2 Maret tahun lalu. “Tubuhnya dibuang di trotoar Kiev dengan lubang peluru di belakang tengkorak," ungkap laporan WSJ.
Media Ukraina melaporkan pada saat itu dinas keamanan negara itu, SBU, memiliki bukti “jelas” bahwa Kireev telah melakukan pengkhianatan tingkat tinggi.
Intelijen militer, bagaimanapun, mengatakan dia "meninggal melindungi Ukraina."
Kematian bankir berusia 45 tahun itu menjadi sorotan lagi oleh WSJ, yang mewawancarai kerabat dan rekan Kireev, serta pria yang jadi bosnya, Jenderal Kirill Budanov, kepala intelijen militer Ukraina (GUR).
Bankir itu setia kepada Kiev, mengumpulkan dana untuk pertempuran "brigade sukarelawan" Ukraina di Donbass setelah 2014, dan "menikmati peran 007," menurut teman dan rekannya.