Susul Polandia, Inggris akan Kirim Tank Tempur Utama ke Ukraina
Kamis, 12 Januari 2023 - 08:26 WIB
LONDON - Juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak menyatakan Inggris akan memberi Ukraina tank tempur utama.
Pernyataan pada Rabu (11/1/2023) itu muncul setelah Polandia mengatakan akan mengirim tank buatan Jerman ke pasukan Kiev, dengan izin Berlin.
Juru bicara itu mengatakan, “Sunak telah meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace bekerja dengan mitranya melangkah lebih jauh dan lebih cepat dengan dukungan kami untuk Ukraina termasuk penyediaan tank.”
Pengumuman resmi kemungkinan akan dibuat sehubungan dengan beberapa sekutu NATO Inggris, seperti yang terjadi pekan lalu ketika Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jerman semuanya mengumumkan bersama bahwa mereka akan mengirim kendaraan tempur infanteri ke Ukraina.
Pejabat AS mengatakan mereka tidak akan mengirim tank M1 Abrams buatan Amerika ke Ukraina, dengan alasan persyaratan perawatan kendaraan yang memberatkan.
Namun, Polandia mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan memasok Kiev dengan sejumlah tank Leopard buatan Jerman, keputusan yang memerlukan lampu hijau dari Berlin.
Sementara pemerintah Jerman secara resmi tidak memiliki rencana menyumbangkan Leopard miliknya sendiri, Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan pada Senin bahwa dia tidak akan mengesampingkan langkah tersebut.
Sementara itu, Kiev yakin kehati-hatian Jerman adalah ilusi. "Jerman tetap akan melakukannya di kemudian hari," ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada saluran berita Tagesschau pada hari Rabu.
“Kami telah melihat ini dengan howitzer self-propelled, dengan sistem anti-pesawat IRIS-T dan yang terbaru dengan sistem Marder dan Patriot,” papar dia.
Keputusan Inggris juga telah ditelegramkan ke media dalam beberapa hari terakhir, dengan para pejabat mengatakan kepada Sky News pada Senin bahwa pemerintah Sunak telah mendiskusikan kemungkinan tersebut selama "beberapa pekan", dan Inggris "mungkin menawarkan sekitar sepuluh" tank.
Menurut Sky, pengumuman resmi dapat dilakukan oleh beberapa negara pada 20 Januari, ketika 'Grup Kontak' yang dipimpin AS untuk mempersenjatai Ukraina dijadwalkan bertemu berikutnya.
Pernyataan pada Rabu (11/1/2023) itu muncul setelah Polandia mengatakan akan mengirim tank buatan Jerman ke pasukan Kiev, dengan izin Berlin.
Juru bicara itu mengatakan, “Sunak telah meminta Menteri Pertahanan (Menhan) Inggris Ben Wallace bekerja dengan mitranya melangkah lebih jauh dan lebih cepat dengan dukungan kami untuk Ukraina termasuk penyediaan tank.”
Pengumuman resmi kemungkinan akan dibuat sehubungan dengan beberapa sekutu NATO Inggris, seperti yang terjadi pekan lalu ketika Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jerman semuanya mengumumkan bersama bahwa mereka akan mengirim kendaraan tempur infanteri ke Ukraina.
Pejabat AS mengatakan mereka tidak akan mengirim tank M1 Abrams buatan Amerika ke Ukraina, dengan alasan persyaratan perawatan kendaraan yang memberatkan.
Namun, Polandia mengumumkan pada Rabu bahwa mereka akan memasok Kiev dengan sejumlah tank Leopard buatan Jerman, keputusan yang memerlukan lampu hijau dari Berlin.
Sementara pemerintah Jerman secara resmi tidak memiliki rencana menyumbangkan Leopard miliknya sendiri, Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan pada Senin bahwa dia tidak akan mengesampingkan langkah tersebut.
Sementara itu, Kiev yakin kehati-hatian Jerman adalah ilusi. "Jerman tetap akan melakukannya di kemudian hari," ujar Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada saluran berita Tagesschau pada hari Rabu.
“Kami telah melihat ini dengan howitzer self-propelled, dengan sistem anti-pesawat IRIS-T dan yang terbaru dengan sistem Marder dan Patriot,” papar dia.
Keputusan Inggris juga telah ditelegramkan ke media dalam beberapa hari terakhir, dengan para pejabat mengatakan kepada Sky News pada Senin bahwa pemerintah Sunak telah mendiskusikan kemungkinan tersebut selama "beberapa pekan", dan Inggris "mungkin menawarkan sekitar sepuluh" tank.
Menurut Sky, pengumuman resmi dapat dilakukan oleh beberapa negara pada 20 Januari, ketika 'Grup Kontak' yang dipimpin AS untuk mempersenjatai Ukraina dijadwalkan bertemu berikutnya.
(sya)
tulis komentar anda