Negara UE akan Bangun Pagar di Perbatasan dengan Turki
Minggu, 08 Januari 2023 - 01:31 WIB
ATHENA - Yunani berencana membangun pagar baru sepanjang 140 km untuk menutupi seluruh perbatasan Eropa dengan tetangganya Turkiye dalam upaya menahan arus migran ilegal yang signifikan.
Menteri Perlindungan Warga Negara Yunani Takis Theodorikakos mengumumkan pembangunan pagar baru sepanjang 35 km pertama akan dimulai “segera”.
Pernyataan itu diungkapkannya kepada penyiar SKAI pada Sabtu (7/1/2023).
“Ini adalah keputusan akhir pemerintah untuk membuat pagar sepanjang 140 kilometer di (Sungai) Evros,” ujar Theodorikakos.
Yunani dan Turki berbagi perbatasan bersama sekitar 200 km di Eropa yang terutama membentang di sepanjang Sungai Evros, namun terdapat hamparan tanah kering di antara kedua negara.
Yunani telah memasang penghalang beton dan kawat berduri di lebih dari 40 km perbatasan, yaitu di sepanjang rentang dekat kota Edirne di Turki.
Pagar tersebut awalnya didirikan pada 2012 dan diperpanjang pada 2021.
“Sungai Evros sendiri belum terbukti menjadi penghalang yang cukup menantang bagi para migran ilegal,” papar Theodorikakos, dengan provinsi eponymous tetap menjadi hotspot untuk penyeberangan yang tidak teratur.
Menteri Perlindungan Warga Negara Yunani Takis Theodorikakos mengumumkan pembangunan pagar baru sepanjang 35 km pertama akan dimulai “segera”.
Pernyataan itu diungkapkannya kepada penyiar SKAI pada Sabtu (7/1/2023).
“Ini adalah keputusan akhir pemerintah untuk membuat pagar sepanjang 140 kilometer di (Sungai) Evros,” ujar Theodorikakos.
Yunani dan Turki berbagi perbatasan bersama sekitar 200 km di Eropa yang terutama membentang di sepanjang Sungai Evros, namun terdapat hamparan tanah kering di antara kedua negara.
Yunani telah memasang penghalang beton dan kawat berduri di lebih dari 40 km perbatasan, yaitu di sepanjang rentang dekat kota Edirne di Turki.
Pagar tersebut awalnya didirikan pada 2012 dan diperpanjang pada 2021.
“Sungai Evros sendiri belum terbukti menjadi penghalang yang cukup menantang bagi para migran ilegal,” papar Theodorikakos, dengan provinsi eponymous tetap menjadi hotspot untuk penyeberangan yang tidak teratur.
tulis komentar anda