AS Dilaporkaan Bakal Kirim 50 'Pembunuh Tank' ke Ukraina

Jum'at, 06 Januari 2023 - 18:53 WIB
AS dilaporkan akan kirim 50 kendaraan lapis baja Bradley yang disebut Pentagon sebagai pembunuh tank. Foto/YouTube
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan memasok Ukraina dengan sejumlah kendaraan lapis baja pengangkut personel dalam paket bantuan yang akan datang. Seorang pejabat militer senior AS menggambarkan kendaraan tersebut sebagai "pembunuh tank."

Langkah ini mengikuti laporan bahwa Washington masih menolak untuk mempertimbangkan kendaraan berat lapis baja untuk Kiev, meskipun Ukraina berulang kali meminta tank tempur utama Abrams.

Kepala juru bicara Pentagon Pat Ryder mengumumkan bantuan militer terbaru AS pada Kamis waktu setempat. Ia mengatakan bahwa Kiev akan menerima Bradley Fighting Vehicle dalam jumlah yang tidak ditentukan, serta dukungan pelatihan dan pemeliharaan untuk pengangkut pasukan lapis baja itu.



“Ini jelas merupakan kemampuan lapis baja yang dapat mengangkut infanteri mekanis ke dalam pertempuran untuk mendukung operasi ofensif dan defensif, memberikan tingkat daya tembak dan lapis baja yang akan membawa keuntungan di medan perang,” kata Ryder.



“Ini bukan tank, tapi itu adalah pembunuh tank,” imbuhnya sepert dikutip dari Russia Today, Jumat (6/1/2023).

Paket bantuan senjata itu akan mencakup hingga 50 Bradley dan perlengkapan lainnya, menurut dua pejabat yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh Reuters, yang mencatat bahwa rincian lebih lanjut akan datang pada hari Jumat waktu setempat.

Ryder menolak untuk menawarkan kerangka waktu kapan kendaraan dapat itu mencapai medan perang, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melatih tentara lokal untuk menggunakannya.

Meskipun Washington telah menyetujui lebih dari USD21 miliar bantuan militer langsung sejak konflik di Ukraina dimulai Februari lalu, tidak jelas berapa banyak persenjataan yang telah tiba di negara itu atau benar-benar dalam militer karena jadwal pengiriman yang panjang.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More