Ukraina Ancam Invasi Balik Lebih Dalam ke Rusia
Kamis, 05 Januari 2023 - 06:53 WIB
Dia berargumen bahwa Semenanjung Crimea adalah bagian dari Ukraina. “Kami dapat menggunakan senjata apa pun di wilayah kami,” katanya.
Sekadar diketahui, Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia melalui referendum pada 2014 menyusul kudeta di Kiev. Namun, Ukraina dan sekutu Barat-nya tidak mengakui referendum tersebut dan menganggap Moskow melakukan aneksasi atau pencaplokan wilayah.
Budanov juga berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) karena telah memberikan dukungan kepada Ukraina, meminta Washington untuk tetap berada di jalurnya dan berjanji bahwa hasilnya tidak akan memakan waktu lama.
“Setiap pembayar pajak di AS akan dapat melihat ke mana setiap sen pergi,” kata Budanov, yang dilansir Kamis (5/1/2023).
Setelah tengah malam pada tanggal 1 Januari, Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket HIMARS buatan AS untuk menghantam area perumahan sementara yang digunakan oleh pasukan Moskow di kota Makeyevka di Republik Rakyat Donetsk.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu menewaskan 89 orang. Kementerian itu juga mengeklaim bahwa peluncur HIMARS kemudian dihancurkan dalam serangan balasan.
Pasukan Kiev juga dalam banyak kesempatan menggunakan sistem HIMARS dan senjata lain yang dipasok Barat untuk menargetkan penduduk sipil di daerah Donbass.
Antara Juni dan awal Desember, Ukraina melakukan 185 serangan HIMARS di Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Data ini bersumber dari otoritas setempat.
Ukraina telah berulang kali meminta AS untuk mendukungnya dengan senjata jarak jauh. Namun, Washington sejauh ini enggan memenuhi permintaan ini karena khawatir akan eskalasi.
Sekadar diketahui, Crimea memilih untuk bergabung dengan Rusia melalui referendum pada 2014 menyusul kudeta di Kiev. Namun, Ukraina dan sekutu Barat-nya tidak mengakui referendum tersebut dan menganggap Moskow melakukan aneksasi atau pencaplokan wilayah.
Budanov juga berterima kasih kepada Amerika Serikat (AS) karena telah memberikan dukungan kepada Ukraina, meminta Washington untuk tetap berada di jalurnya dan berjanji bahwa hasilnya tidak akan memakan waktu lama.
“Setiap pembayar pajak di AS akan dapat melihat ke mana setiap sen pergi,” kata Budanov, yang dilansir Kamis (5/1/2023).
Setelah tengah malam pada tanggal 1 Januari, Ukraina menggunakan beberapa peluncur roket HIMARS buatan AS untuk menghantam area perumahan sementara yang digunakan oleh pasukan Moskow di kota Makeyevka di Republik Rakyat Donetsk.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, serangan itu menewaskan 89 orang. Kementerian itu juga mengeklaim bahwa peluncur HIMARS kemudian dihancurkan dalam serangan balasan.
Pasukan Kiev juga dalam banyak kesempatan menggunakan sistem HIMARS dan senjata lain yang dipasok Barat untuk menargetkan penduduk sipil di daerah Donbass.
Antara Juni dan awal Desember, Ukraina melakukan 185 serangan HIMARS di Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk. Data ini bersumber dari otoritas setempat.
Ukraina telah berulang kali meminta AS untuk mendukungnya dengan senjata jarak jauh. Namun, Washington sejauh ini enggan memenuhi permintaan ini karena khawatir akan eskalasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda