Kebakaran Dahsyat Landa Kasino Hotel Kamboja, 19 Tewas
Jum'at, 30 Desember 2022 - 07:51 WIB
POIPET - Kebakaran dahsyat landa sebuah kasino hotel Kamboja , melukai lebih dari 60 orang dan menewaskan sedikitnya 19 orang pada Kamis. Pejabat setempat memperingatkan jumlah korban kemungkinan akan meningkat setelah pencarian korban dilanjutkan pada hari ini, Jumat (30/12/2022).
"Kobaran api, yang dimulai sekitar Rabu tengah malam, berhasil dipadamkan lebih dari 12 jam kemudian pada Kamis pukul 14:00," kata Sek Sokhom, kepala departemen informasi provinsi Banteay Meanchey seperti dikutip dari AP.
Dia mengatakan lebih dari 60 orang terluka dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat setelah tim penyelamat dapat mengakses korban yang diyakini masih berada di bawah puing-puing atau di kamar yang terkunci.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang jatuh dari atap setelah mereka terjebak oleh api di kasino dan hotel Grand Diamond City di kota Poipet.
Dalam sebuah video yang diposting oleh badan pemadam kebakaran Kamboja, kerumunan terdengar meneriakkan permohonan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di atap kompleks hotel, yang tingginya lebih dari 12 lantai di titik tertinggi. Video tersebut menunjukkan setidaknya satu orang jatuh saat api mencapai atap.
“Oh, tolong bantu selamatkan mereka. Pompa air, pompa air!” teriak penonton.
Departemen Pencegahan Kebakaran, Pemadaman dan Penyelamatan mengatakan mendapatkan panggilan bantuan pada pukul 4 pagi yang berasal dari kamar di lantai 13, 14 dan 15. Tangan dan bahkan senter ponsel terlihat melambai dari jendela di dalam kompleks.
"Apinya sangat besar, dan berada di dalam kasino, jadi sulit bagi meriam air kami untuk menjangkaunya," kata seorang petugas pemadam kebakaran dalam video yang diposting online oleh pemadam kebakaran.
Banyak dari mereka yang berada di dalam, baik pengunjung maupun staf, berasal dari negara tetangga Thailand, yang mengirim truk pemadam kebakaran dan pekerja darurat pada Kamis untuk membantu mengatasi krisis di kota perbatasan yang ramai itu.
"Investigasi awal menemukan bahwa kebakaran mungkin disebabkan dekorasi liburan Tahun Baru menyedot terlalu banyak listrik, menyebabkan kabel menjadi terlalu panas dan terbakar," kata Sek Sokhom.
Ia mengatakan korban tewas dan terluka terdiri dari orang-orang dari beberapa negara, termasuk Thailand, China, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.
Sebuah kuil Buddha setempat digunakan untuk menampung jenazah para korban.
Menurut laporan dari Soth Kimkolmony, juru bicara Komite Nasional Penanggulangan Bencana Kamboja, kompleks kasino Grand Diamond City memiliki 500 karyawan, dan memiliki 1.000 pelanggan pada hari Rabu. Tidak jelas berapa banyak yang hadir saat kebakaran terjadi.
“Saat ini, kami mencoba untuk membawa mayat dari gedung ke bawah. Saya kira tidak akan ada yang selamat karena asap yang sangat tebal. Bahkan kita semua (staf penyelamat) harus memakai perlengkapan yang tepat saat masuk ke dalam gedung, kalau tidak kita tidak bisa bernapas sama sekali,” kata Montri Khaosa-ard, anggota staf Thailand Ruamkatanyu Foundation, organisasi kesejahteraan sosial yang mengirimkan sukarelawan ke lokasi bencana.
Tim penyelamat Thailand dan Kamboja bekerja berdampingan dalam pencarian di tempat itu pada Kamis, tetapi menghentikan upaya pencarian mereka di lokasi yang rusak parah saat malam tiba.
Jaringan televisi publik Thailand, Thai PBS, melaporkan bahwa 50 warga Thailand, baik staf maupun pelanggan, terjebak di dalam kompleks kasino. Mereka mengutip laporan bahwa bangsal darurat di Rumah Sakit Aranyaprathet di sisi perbatasan Thailand penuh dan beberapa korban harus dikirim ke rumah sakit lain.
Poipet di Kamboja barat adalah tempat perdagangan dan pariwisata lintas batas yang sibuk di seberang kota Aranyaprathet di Thailand yang lebih makmur.
Kasino dilarang di Thailand, karenanya banyak warga negara itu mengunjungi negara tetangga seperti Kamboja — tujuan wisata populer dengan koneksi internasional yang nyaman — untuk berjudi. Poipet sendiri memiliki lebih dari selusin kasino.
Kasino Grand Diamond City dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki dari pos pemeriksaan perbatasan dengan Thailand dan populer di kalangan pelanggan yang menempuh perjalanan empat jam dari Ibu Kota Thailand, Bangkok.
"Kobaran api, yang dimulai sekitar Rabu tengah malam, berhasil dipadamkan lebih dari 12 jam kemudian pada Kamis pukul 14:00," kata Sek Sokhom, kepala departemen informasi provinsi Banteay Meanchey seperti dikutip dari AP.
Dia mengatakan lebih dari 60 orang terluka dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat setelah tim penyelamat dapat mengakses korban yang diyakini masih berada di bawah puing-puing atau di kamar yang terkunci.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang jatuh dari atap setelah mereka terjebak oleh api di kasino dan hotel Grand Diamond City di kota Poipet.
Dalam sebuah video yang diposting oleh badan pemadam kebakaran Kamboja, kerumunan terdengar meneriakkan permohonan untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak di atap kompleks hotel, yang tingginya lebih dari 12 lantai di titik tertinggi. Video tersebut menunjukkan setidaknya satu orang jatuh saat api mencapai atap.
“Oh, tolong bantu selamatkan mereka. Pompa air, pompa air!” teriak penonton.
Departemen Pencegahan Kebakaran, Pemadaman dan Penyelamatan mengatakan mendapatkan panggilan bantuan pada pukul 4 pagi yang berasal dari kamar di lantai 13, 14 dan 15. Tangan dan bahkan senter ponsel terlihat melambai dari jendela di dalam kompleks.
"Apinya sangat besar, dan berada di dalam kasino, jadi sulit bagi meriam air kami untuk menjangkaunya," kata seorang petugas pemadam kebakaran dalam video yang diposting online oleh pemadam kebakaran.
Banyak dari mereka yang berada di dalam, baik pengunjung maupun staf, berasal dari negara tetangga Thailand, yang mengirim truk pemadam kebakaran dan pekerja darurat pada Kamis untuk membantu mengatasi krisis di kota perbatasan yang ramai itu.
"Investigasi awal menemukan bahwa kebakaran mungkin disebabkan dekorasi liburan Tahun Baru menyedot terlalu banyak listrik, menyebabkan kabel menjadi terlalu panas dan terbakar," kata Sek Sokhom.
Ia mengatakan korban tewas dan terluka terdiri dari orang-orang dari beberapa negara, termasuk Thailand, China, Malaysia, Vietnam, dan Kamboja.
Sebuah kuil Buddha setempat digunakan untuk menampung jenazah para korban.
Menurut laporan dari Soth Kimkolmony, juru bicara Komite Nasional Penanggulangan Bencana Kamboja, kompleks kasino Grand Diamond City memiliki 500 karyawan, dan memiliki 1.000 pelanggan pada hari Rabu. Tidak jelas berapa banyak yang hadir saat kebakaran terjadi.
“Saat ini, kami mencoba untuk membawa mayat dari gedung ke bawah. Saya kira tidak akan ada yang selamat karena asap yang sangat tebal. Bahkan kita semua (staf penyelamat) harus memakai perlengkapan yang tepat saat masuk ke dalam gedung, kalau tidak kita tidak bisa bernapas sama sekali,” kata Montri Khaosa-ard, anggota staf Thailand Ruamkatanyu Foundation, organisasi kesejahteraan sosial yang mengirimkan sukarelawan ke lokasi bencana.
Tim penyelamat Thailand dan Kamboja bekerja berdampingan dalam pencarian di tempat itu pada Kamis, tetapi menghentikan upaya pencarian mereka di lokasi yang rusak parah saat malam tiba.
Jaringan televisi publik Thailand, Thai PBS, melaporkan bahwa 50 warga Thailand, baik staf maupun pelanggan, terjebak di dalam kompleks kasino. Mereka mengutip laporan bahwa bangsal darurat di Rumah Sakit Aranyaprathet di sisi perbatasan Thailand penuh dan beberapa korban harus dikirim ke rumah sakit lain.
Poipet di Kamboja barat adalah tempat perdagangan dan pariwisata lintas batas yang sibuk di seberang kota Aranyaprathet di Thailand yang lebih makmur.
Kasino dilarang di Thailand, karenanya banyak warga negara itu mengunjungi negara tetangga seperti Kamboja — tujuan wisata populer dengan koneksi internasional yang nyaman — untuk berjudi. Poipet sendiri memiliki lebih dari selusin kasino.
Kasino Grand Diamond City dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki dari pos pemeriksaan perbatasan dengan Thailand dan populer di kalangan pelanggan yang menempuh perjalanan empat jam dari Ibu Kota Thailand, Bangkok.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda