Karantina Covid-19 akan Dicabut, Warga China Bergegas Liburan Keluar Negeri
Selasa, 27 Desember 2022 - 19:00 WIB

China mengatakan mulai 8 Januari 2023, para pelancong yang masuk dari luar negeri tidak lagi diharuskan melakukan karantina pada saat kedatangan. Foto/REUTERS
BEIJING - Orang-orang di China bereaksi dengan gembira dan bergegas memesan penerbangan ke luar negeri pada Selasa (27/12/2022). Perkembangan itu setelah Beijing berencana mencabut karantina wajib Covid-19 untuk kedatangan dari luar negeri.
Kebijakan pemerintah itu mengakhiri isolasi yang diberlakukan sendiri selama hampir tiga tahun.
Dalam langkah cepat pada Senin malam (26/12/2022), China mengatakan mulai 8 Januari, pelancong yang masuk dari luar negeri tidak lagi diharuskan karantina pada saat kedatangan.
Kebijakan itu merupakan pelonggaran lebih lanjut dari kontrol Covid-19 yang ketat yang telah melemahkan ekonomi China dan memicu protes nasional.
Baca juga: Putin Ungkap Ancaman terhadap Negara-negara Bekas Soviet
Kasus-kasus telah melonjak secara nasional karena pilar-pilar utama dari kebijakan penahanan telah hilang.
Pihak berwenang mengakui bahwa wabah itu “tidak mungkin” dilacak dan dihilangkan dengan penghitungan kasus resmi.
Beijing juga mempersempit kriteria penghitungan kematian akibat Covid-19 pekan lalu, langkah yang menurut para ahli akan menekan jumlah kematian yang disebabkan virus tersebut.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Tepi Barat dan Yerusalem Membara, Israel Ingin Habisi Perlawanan
Namun, pengguna media sosial China bereaksi dengan gembira atas berakhirnya pembatasan yang membuat negara itu sebagian besar tertutup dari dunia luar sejak Maret 2020.
Kebijakan pemerintah itu mengakhiri isolasi yang diberlakukan sendiri selama hampir tiga tahun.
Dalam langkah cepat pada Senin malam (26/12/2022), China mengatakan mulai 8 Januari, pelancong yang masuk dari luar negeri tidak lagi diharuskan karantina pada saat kedatangan.
Kebijakan itu merupakan pelonggaran lebih lanjut dari kontrol Covid-19 yang ketat yang telah melemahkan ekonomi China dan memicu protes nasional.
Baca juga: Putin Ungkap Ancaman terhadap Negara-negara Bekas Soviet
Kasus-kasus telah melonjak secara nasional karena pilar-pilar utama dari kebijakan penahanan telah hilang.
Pihak berwenang mengakui bahwa wabah itu “tidak mungkin” dilacak dan dihilangkan dengan penghitungan kasus resmi.
Beijing juga mempersempit kriteria penghitungan kematian akibat Covid-19 pekan lalu, langkah yang menurut para ahli akan menekan jumlah kematian yang disebabkan virus tersebut.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Tepi Barat dan Yerusalem Membara, Israel Ingin Habisi Perlawanan
Namun, pengguna media sosial China bereaksi dengan gembira atas berakhirnya pembatasan yang membuat negara itu sebagian besar tertutup dari dunia luar sejak Maret 2020.
Lihat Juga :