Syarat Normalisasi Arab Saudi-Israel, Mohammed bin Salman Minta Jet Tempur Siluman F-35
Selasa, 27 Desember 2022 - 11:04 WIB
TEL AVIV - Sebuah surat kabar Israel mengeklaim Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meminta senjata canggih Amerika Serikat (AS), termasuk jet tempur siluman F-35 , sebagai salah satu syarat normalisasi hubungan dengan Israel .
Menurut laporan Yedioth Ahronoth, negara Islam dan negara Yahudi itu telah melakukan kontak langsung terkait upaya menormalisasi hubungan.
Mengutip tiga sumber Israel, media itu mengeklaim bahwa Pangeran Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri terpilih Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan kontak langsung.
“Bin Salman telah menetapkan beberapa syarat termasuk menyelesaikan hubungan dengan pemerintahan [Joe] Biden dalam masalah-masalah seperti pencabutan larangan penjualan senjata canggih, terutama jet tempur F-35, ke Arab Saudi,” bunyi laporan yang diterbitkan 23 Desember tersebut.
Rezim Israel selama ini telah menjadi salah satu penentang pengiriman F-35 ke Arab Saudi dan negara-negara kawasan Timur Tengah lainnya.
Jet tempur siluman buatan Lockheed Martin itu juga memiliki peran kunci ketika Kesepakatan Abraham ditandatangani pada September 2020, di mana AS berjanji untuk menjual 50 unit jet tempur tersebut ke Uni Emirat Arab (UEA).
Namun, setelah dua tahun, pelaksanaan kesepakatan itu terhenti karena kekhawatiran atas apa yang disebut keunggulan militer Israel di wilayah tersebut.
Menurut laporan surat kabar Israel tersebut, memenuhi persyaratan yang diminta Pangeran Mohammed bin Salman itu mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin.
Menurut laporan Yedioth Ahronoth, negara Islam dan negara Yahudi itu telah melakukan kontak langsung terkait upaya menormalisasi hubungan.
Mengutip tiga sumber Israel, media itu mengeklaim bahwa Pangeran Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri terpilih Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan kontak langsung.
Baca Juga
“Bin Salman telah menetapkan beberapa syarat termasuk menyelesaikan hubungan dengan pemerintahan [Joe] Biden dalam masalah-masalah seperti pencabutan larangan penjualan senjata canggih, terutama jet tempur F-35, ke Arab Saudi,” bunyi laporan yang diterbitkan 23 Desember tersebut.
Rezim Israel selama ini telah menjadi salah satu penentang pengiriman F-35 ke Arab Saudi dan negara-negara kawasan Timur Tengah lainnya.
Jet tempur siluman buatan Lockheed Martin itu juga memiliki peran kunci ketika Kesepakatan Abraham ditandatangani pada September 2020, di mana AS berjanji untuk menjual 50 unit jet tempur tersebut ke Uni Emirat Arab (UEA).
Namun, setelah dua tahun, pelaksanaan kesepakatan itu terhenti karena kekhawatiran atas apa yang disebut keunggulan militer Israel di wilayah tersebut.
Menurut laporan surat kabar Israel tersebut, memenuhi persyaratan yang diminta Pangeran Mohammed bin Salman itu mungkin sulit atau bahkan tidak mungkin.
Lihat Juga :
tulis komentar anda