Rusia Ungkap AS Pindahkan Penelitian Senjata Biologis Keluar dari Ukraina
Minggu, 25 Desember 2022 - 01:01 WIB
MOSKOW - Kepala Pasukan Pertahanan Biologi dan Kimia Nuklir Rusia Igor Kirillov mengklaim Amerika Serikat (AS) telah memindahkan penelitian senjata biologisnya dari Ukraina.
Ini terjadi setelah keberadaan laboratorium penelitian terungkap di era Presiden Donald Trump.
“Pentagon secara aktif bekerja mentransfer proyek penelitiannya yang belum selesai ke negara-negara di Asia Tengah dan Eropa Timur,” ujar Igor Kirillov saat pengarahan pada Sabtu (24/12/2022).
Dia menjelaskan, “AS juga telah meningkatkan kerja sama dengan Kamboja, Singapura, Thailand, Kenya, dan negara-negara lain di Indo-Pasifik dan Afrika, dengan Departemen Pertahanan AS paling tertarik pada negara-negara yang telah memiliki laboratorium dengan biocontainment tingkat tinggi.”
Menurut dia, data tentang laboratorium ilegal yang didukung AS di Ukraina dipresentasikan pada konferensi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia yang berlangsung di Jenewa antara 28 November dan 16 Desember.
“Itu termasuk bukti dokumenter bahwa bekerja dengan komponen senjata biologis dan studi patogen dari infeksi yang sangat berbahaya dan signifikan secara ekonomi telah dilakukan di wilayah Ukraina dengan dukungan keuangan, ilmiah, teknis, dan personel AS," papar dia.
Menurut dia, makalah yang diperoleh Rusia selama operasi militernya di Ukraina mengungkapkan "program militer-biologis" dijalankan melalui Institut Penelitian Anti-Wabah Mechnikov di Kiev, Institut Kedokteran Hewan di Kharkov dan Institut Penelitian Epidemiologi dan Kebersihan yang berbasis di Lviv.
“File tersebut juga menyebutkan tiga kontraktor Pentagon dan tujuh pejabat tinggi Departemen Pertahanan AS,” ungkap dia.
Ini terjadi setelah keberadaan laboratorium penelitian terungkap di era Presiden Donald Trump.
“Pentagon secara aktif bekerja mentransfer proyek penelitiannya yang belum selesai ke negara-negara di Asia Tengah dan Eropa Timur,” ujar Igor Kirillov saat pengarahan pada Sabtu (24/12/2022).
Dia menjelaskan, “AS juga telah meningkatkan kerja sama dengan Kamboja, Singapura, Thailand, Kenya, dan negara-negara lain di Indo-Pasifik dan Afrika, dengan Departemen Pertahanan AS paling tertarik pada negara-negara yang telah memiliki laboratorium dengan biocontainment tingkat tinggi.”
Menurut dia, data tentang laboratorium ilegal yang didukung AS di Ukraina dipresentasikan pada konferensi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia yang berlangsung di Jenewa antara 28 November dan 16 Desember.
“Itu termasuk bukti dokumenter bahwa bekerja dengan komponen senjata biologis dan studi patogen dari infeksi yang sangat berbahaya dan signifikan secara ekonomi telah dilakukan di wilayah Ukraina dengan dukungan keuangan, ilmiah, teknis, dan personel AS," papar dia.
Menurut dia, makalah yang diperoleh Rusia selama operasi militernya di Ukraina mengungkapkan "program militer-biologis" dijalankan melalui Institut Penelitian Anti-Wabah Mechnikov di Kiev, Institut Kedokteran Hewan di Kharkov dan Institut Penelitian Epidemiologi dan Kebersihan yang berbasis di Lviv.
“File tersebut juga menyebutkan tiga kontraktor Pentagon dan tujuh pejabat tinggi Departemen Pertahanan AS,” ungkap dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda