Rusia Ungkap Rencana Kekuatan Gabungan dengan Sekutu Kunci
loading...
A
A
A
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Galuzin menjelaskan apa yang akan dilakukan Moskow bersama sekutu kuncinya, Belarusia.
Menurut Galuzin, pasukan militer gabungan Rusia-Belarusia hanya melakukan peran defensive. Pada Sabtu (24/12/2022), diplomat itu juga menepis spekulasi bahwa pasukan itu bisa dikerahkan dalam konflik Ukraina.
Berbicara kepada RIA Novosti, Galuzin mencatat, "Tugas kelompok pasukan gabungan Rusia-Belarusia adalah, jika perlu, melawan calon agresor, jika wilayah sekutu kita Belarusia diserang."
Pada saat yang sama, dia menambahkan, “Tidak benar mengajukan pertanyaan mengenai kemungkinan penggunaan kekuatan ini dalam operasi militer khusus di Ukraina.”
Diplomat itu menjelaskan, menurut doktrin militer Negara Persatuan Rusia dan Belarusia, jika negara anggota diserang, langkah seperti itu akan dianggap sebagai invasi terhadap organisasi secara keseluruhan.
“Langkah-langkah tanggapan yang relevan dalam kasus ini tetap pada kebijaksanaan kepemimpinan politik dan militer Rusia dan Belarusia,” ujar dia.
Pasukan gabungan pertama kali diumumkan pada awal Oktober oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, mengutip peningkatan aktivitas militer NATO di perbatasan negara.
Mereka dikatakan terdiri dari sekitar 9.000 tentara Rusia, dengan sekitar 70.000 anggota dinas Belarusia merupakan sebagian besar pasukan.
Awal bulan ini, presiden Belarusia mengatakan militer kedua negara “berlatih seperti satu kekuatan, satu tentara.”
Menurut Galuzin, pasukan militer gabungan Rusia-Belarusia hanya melakukan peran defensive. Pada Sabtu (24/12/2022), diplomat itu juga menepis spekulasi bahwa pasukan itu bisa dikerahkan dalam konflik Ukraina.
Berbicara kepada RIA Novosti, Galuzin mencatat, "Tugas kelompok pasukan gabungan Rusia-Belarusia adalah, jika perlu, melawan calon agresor, jika wilayah sekutu kita Belarusia diserang."
Pada saat yang sama, dia menambahkan, “Tidak benar mengajukan pertanyaan mengenai kemungkinan penggunaan kekuatan ini dalam operasi militer khusus di Ukraina.”
Diplomat itu menjelaskan, menurut doktrin militer Negara Persatuan Rusia dan Belarusia, jika negara anggota diserang, langkah seperti itu akan dianggap sebagai invasi terhadap organisasi secara keseluruhan.
“Langkah-langkah tanggapan yang relevan dalam kasus ini tetap pada kebijaksanaan kepemimpinan politik dan militer Rusia dan Belarusia,” ujar dia.
Pasukan gabungan pertama kali diumumkan pada awal Oktober oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, mengutip peningkatan aktivitas militer NATO di perbatasan negara.
Mereka dikatakan terdiri dari sekitar 9.000 tentara Rusia, dengan sekitar 70.000 anggota dinas Belarusia merupakan sebagian besar pasukan.
Awal bulan ini, presiden Belarusia mengatakan militer kedua negara “berlatih seperti satu kekuatan, satu tentara.”