Ledakan Guncang Pipa Gas Utama Rusia, Harga Energi Eropa Menggila
Rabu, 21 Desember 2022 - 06:31 WIB
MOSKOW - Ledakan mengguncang jaringan pipa gas di Republik Chuvash Rusia, beberapa ratus kilometer di timur Moskow, hingga menyebabkan kebakaran besar.
Insiden di sepanjang jalur yang digunakan untuk mengangkut energi ke Eropa itu menewaskan tiga orang dan melukai satu orang lagi. Ledakan itu membuat harga gas di Eropa melambung tinggi.
Layanan pers pemerintah setempat mengatakan ledakan itu terjadi di sepanjang pipa Urengoy-Pomary-Uzhgorod.
Menurut laporan, perusahaan pengoperasi telah melakukan pekerjaan pemeliharaan di saluran itu sebelum ledakan dan kebakaran terjadi.
“Dari tiga orang tewas dan satu luka-luka, semuanya bekerja di pipa gas,” ungkap badan darurat setempat mengkonfirmasi.
Direktorat regional Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan sebelumnya ledakan dan kebakaran itu disebabkan kebocoran gas di pipa bawah tanah dekat desa Yambahtino.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengirim beberapa petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian.
Kepala Republik Chuvash Oleg Nikolaev mencatat pipa itu digunakan untuk mengirimkan energi ke Eropa, dan sekarang telah diblokir dari dua sisi.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan tiang api besar menjulang di atas bangunan di dekatnya.
Saluran Telegram Mash melaporkan penduduk setempat mengatakan suhu di dekat lokasi sangat panas sehingga mereka tidak dapat mendekati rumah mereka.
Insiden tersebut mendorong harga gas di Eropa melonjak, melebihi USD1.250 per seribu meter kubik, menurut data dari bursa ICE.
Pipa tersebut berfungsi sebagai jalur pengangkutan gas alam dari Siberia Barat ke Eropa melalui Ukraina.
Saluran sepanjang 4.500 km melintasi perbatasan antara kedua negara di Wilayah Kursk di kota Sudzha, yang tetap menjadi satu-satunya titik di mana gas masih mengalir ke Eropa melalui Ukraina di tengah pertempuran antara pasukan Moskow dan Kiev.
Insiden di sepanjang jalur yang digunakan untuk mengangkut energi ke Eropa itu menewaskan tiga orang dan melukai satu orang lagi. Ledakan itu membuat harga gas di Eropa melambung tinggi.
Layanan pers pemerintah setempat mengatakan ledakan itu terjadi di sepanjang pipa Urengoy-Pomary-Uzhgorod.
Menurut laporan, perusahaan pengoperasi telah melakukan pekerjaan pemeliharaan di saluran itu sebelum ledakan dan kebakaran terjadi.
“Dari tiga orang tewas dan satu luka-luka, semuanya bekerja di pipa gas,” ungkap badan darurat setempat mengkonfirmasi.
Direktorat regional Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan sebelumnya ledakan dan kebakaran itu disebabkan kebocoran gas di pipa bawah tanah dekat desa Yambahtino.
Ia menambahkan, pihaknya telah mengirim beberapa petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian.
Kepala Republik Chuvash Oleg Nikolaev mencatat pipa itu digunakan untuk mengirimkan energi ke Eropa, dan sekarang telah diblokir dari dua sisi.
Video yang diposting di media sosial menunjukkan tiang api besar menjulang di atas bangunan di dekatnya.
Saluran Telegram Mash melaporkan penduduk setempat mengatakan suhu di dekat lokasi sangat panas sehingga mereka tidak dapat mendekati rumah mereka.
Insiden tersebut mendorong harga gas di Eropa melonjak, melebihi USD1.250 per seribu meter kubik, menurut data dari bursa ICE.
Pipa tersebut berfungsi sebagai jalur pengangkutan gas alam dari Siberia Barat ke Eropa melalui Ukraina.
Saluran sepanjang 4.500 km melintasi perbatasan antara kedua negara di Wilayah Kursk di kota Sudzha, yang tetap menjadi satu-satunya titik di mana gas masih mengalir ke Eropa melalui Ukraina di tengah pertempuran antara pasukan Moskow dan Kiev.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda