Netanyahu Anggap New York Times Rusak Pemerintahan Israel Mendatang

Selasa, 20 Desember 2022 - 10:36 WIB
Perdana Menteri Israel yang ditunjuk, Benjamin Netanyahu. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel yang ditunjuk, Benjamin Netanyahu, pada Senin menuduh The New York Times (NYT) menyerukan merongrong calon pemerintahannya.

"Setelah mengubur Holocaust selama bertahun-tahun di halaman belakangnya dan menjelekkan Israel selama beberapa dekade di halaman depannya, New York Times sekarang dengan malu-malu menyerukan merongrong pemerintahan terpilih Israel yang akan datang," tweet Netanyahu, dilansir Anadolu.

"Sementara NYT terus mendelegitimasi satu-satunya demokrasi sejati di Timur Tengah dan sekutu terbaik Amerika di kawasan itu, saya akan terus mengabaikan nasihatnya yang tidak berdasar dan malah fokus membangun negara yang lebih kuat dan lebih makmur, memperkuat hubungan dengan Amerika, memperluas perdamaian dengan tetangga kita, dan mengamankan masa depan satu-satunya negara Yahudi," ujar Netanyahu.





Pada Sabtu, surat kabar AS mengkritik pemerintahan Netanyahu yang akan datang dalam tajuk berjudul, "Cita-cita demokrasi di Negara Yahudi dalam bahaya."

Surat kabar itu secara khusus mengkritik politikus sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang disebut menjadi menteri keamanan nasional.

NYT memperingatkan tindakan Ben-Gvir "berisiko memprovokasi babak baru kekerasan Arab-Israel."



Ben-Gvir memiliki pandangan sayap kanan tentang Palestina. Dia telah berulang kali bergabung dengan pemukim Israel dalam menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

Dia sebelumnya menyerukan pengusiran warga Palestina dan menyebabkan gelombang kekerasan di Yerusalem Timur setelah mendirikan kantor di lingkungan Sheikh Jarrah.

Bulan lalu, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan dalam audio yang bocor bahwa "seluruh dunia khawatir" tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir.

Warga Palestina memperingatkan pemerintahan mendatang Netanyahu akan menjadi salah satu yang paling radikal dalam sejarah Israel baru-baru ini.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More