Belarusia Akui Jalin Persahabatan dengan Moskow agar Tak Diinvasi Rusia

Minggu, 18 Desember 2022 - 01:09 WIB
"Saya mengatakan ini dengan sangat tulus: dengan segala kesulitan, jika Federasi Rusia-—para pemimpin-—ingin membangun hubungan dengan negara Belarusia yang berdaulat dan merdeka, jika Rusia memandang kami sebagai negara yang berdaulat dan merdeka tetapi sangat dekat, sangat dapat diandalkan, di mana segala sesuatu yang berbau Rusia—-dari bahasa hingga tradisi Rusia—-dihormati, kami siap membangun hubungan," kata Lukashenko.

"Namun kita harus selalu berangkat dari premis bahwa kita adalah negara yang berdaulat dan merdeka."

Desas-desus telah beredar dalam beberapa bulan terakhir mengenai Belarusia yang memasukkan dirinya secara militer dalam konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.

Pejabat Kiev sebelumnya memperingatkan Belarusia bahwa Kiev akan menanggapi dengan keras seperti ketika menanggapi setiap penjajah di wilayah Ukraina.

Bahkan jika tentara Belarusia mendapat perintah dari Minsk untuk bergabung dalam perang Rusia di Ukraina, Kementerian Pertahanan Inggris telah menyatakan ketidakpastian dampak Belarusia dalam skenario teoretis tersebut.

Sementara itu dalam sebuah laporan dari awal pekan ini, The Institute for the Study of War (ISW) menyatakan bahwa keterlibatan Belarusia tetap "sangat tidak mungkin."

Javed Ali, seorang profesor Universitas Michigan yang berspesialisasi dalam kebijakan dan diplomasi internasional, mengatakan kepada Newsweek bahwa keterlibatan Belarusia dalam perang di Ukraina--jika benar-benar terjadi--, itu akan menimbulkan potensi konsekuensi jangka panjang bagi Minsk.

“Itu datang dengan risiko yang cukup besar bagi Belarusia. Lihatlah serangan yang dilakukan militer Rusia di Ukraina,” kata Ali.

"Belarusia adalah negara yang sangat kecil. Ia memiliki sumber daya militer yang sangat terbatas. Kehilangan beberapa ratus atau beberapa ribu tentara akan sangat menghancurkan bagi mereka."

Artyom Shraibman, seorang sarjana non-residen di Carnegie Endowment for International Peace, sebelumnya mengatakan kepada Newsweek bahwa dia melihat "tidak ada bukti" adanya paksaan atas nama Putin.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More