Iran Salahkan AS karena Didepak dari Badan Perempuan PBB
Kamis, 15 Desember 2022 - 21:46 WIB
Diperlukan mayoritas sederhana untuk mengadopsi langkah tersebut, yang disetujui setelah 29 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) memberikan suara setuju, delapan negara termasuk Rusia dan China memberikan suara menentang dan 16 abstain.
Teks resolusi PBB mengatakan: "Pihak berwenang Iran terus merusak dan semakin menindas hak asasi perempuan dan anak perempuan, termasuk hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, seringkali dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan."
Kepala dewan tinggi hak asasi manusia Iran, Kazem Gharibabadi, mengatakan motif Amerika Serikat mendukung resolusi itu adalah untuk melindungi kepentingannya sendiri.
"AS hanya mengejar kepentingan dan tujuannya yang tidak manusiawi dan anti-hak asasi manusia dengan mengeluarkan pernyataan dan komentar palsu dan munafik terhadap Iran, katanya dalam sebuah posting Twitter, seperti dikutip AFP.
Iran mengatakan pada 3 Desember bahwa lebih dari 200 orang tewas dalam demo rusuh, termasuk personel keamanan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri mengatakan pasukan keamanan negara itu telah membunuh lebih dari 450 orang.
Iran telah menjatuhkan 11 hukuman mati sehubungan dengan protes tersebut. Mereka telah melakukan dua kali eksekusi dalam sepekan terakhir.
Para aktivis mengatakan selusin terdakwa lainnya menghadapi dakwaan yang bisa membuat mereka juga menerima hukuman mati.
Teks resolusi PBB mengatakan: "Pihak berwenang Iran terus merusak dan semakin menindas hak asasi perempuan dan anak perempuan, termasuk hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, seringkali dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan."
Kepala dewan tinggi hak asasi manusia Iran, Kazem Gharibabadi, mengatakan motif Amerika Serikat mendukung resolusi itu adalah untuk melindungi kepentingannya sendiri.
"AS hanya mengejar kepentingan dan tujuannya yang tidak manusiawi dan anti-hak asasi manusia dengan mengeluarkan pernyataan dan komentar palsu dan munafik terhadap Iran, katanya dalam sebuah posting Twitter, seperti dikutip AFP.
Iran mengatakan pada 3 Desember bahwa lebih dari 200 orang tewas dalam demo rusuh, termasuk personel keamanan.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri mengatakan pasukan keamanan negara itu telah membunuh lebih dari 450 orang.
Iran telah menjatuhkan 11 hukuman mati sehubungan dengan protes tersebut. Mereka telah melakukan dua kali eksekusi dalam sepekan terakhir.
Para aktivis mengatakan selusin terdakwa lainnya menghadapi dakwaan yang bisa membuat mereka juga menerima hukuman mati.
(min)
tulis komentar anda