Iran Salahkan AS karena Didepak dari Badan Perempuan PBB

Kamis, 15 Desember 2022 - 21:46 WIB
loading...
Iran Salahkan AS karena Didepak dari Badan Perempuan PBB
Iran salahkan AS setelah dikeluarkan dari keanggotaan badan hak-hak perempuan PBB. Foto/REUTERS
A A A
TEHERAN - Iran pada hari Kamis (15/12/2022) menuduh Amerika Serikat (AS) mengatur pengusirannya dari badan perempuan PBB atas tanggapannya terhadap protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.

Negara yang secara resmi bernama Republik Islam Iran itu telah mengalami gelombang protes sejak kematian Amini (22) pada 16 September.

Amini, perempuan Kurdi-Iran, tewas tiga hari setelah ditangkap polisi moral di Teheran atas tuduhan melanggar aturan wajib berjilbab yang diberlakukan ketat di negara itu.

Ratusan orang telah tewas dan ribuan ditangkap dalam kekerasan jalanan, yang menyebabkan kecaman internasional dan penghapusan Iran dari Komisi PBB tentang Status Perempuan (UNCSW).



Iran menyalahkan Amerika Serikat, mengatakan langkah pengusirannya dari UNSCW adalah hasil dari upaya bersama musuh bebuyutannya dan bahwa itu tidak memiliki pembenaran hukum.

"Tindakan sepihak AS ini...merupakan upaya untuk memaksakan tuntutan politik sepihak dan mengabaikan prosedur pemilihan di lembaga internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani.

"Menghapus anggota resmi komisi adalah bid'ah politik yang mendiskreditkan organisasi internasional ini dan juga menciptakan prosedur sepihak untuk penyalahgunaan lembaga internasional di masa depan," ujarnya.

Iran, yang terpilih menjadi anggota badan tersebut pada bulan April untuk masa jabatan empat tahun, dicopot dari keanggotaannya dengan segera.

Diperlukan mayoritas sederhana untuk mengadopsi langkah tersebut, yang disetujui setelah 29 anggota Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) memberikan suara setuju, delapan negara termasuk Rusia dan China memberikan suara menentang dan 16 abstain.

Teks resolusi PBB mengatakan: "Pihak berwenang Iran terus merusak dan semakin menindas hak asasi perempuan dan anak perempuan, termasuk hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, seringkali dengan penggunaan kekuatan yang berlebihan."

Kepala dewan tinggi hak asasi manusia Iran, Kazem Gharibabadi, mengatakan motif Amerika Serikat mendukung resolusi itu adalah untuk melindungi kepentingannya sendiri.

"AS hanya mengejar kepentingan dan tujuannya yang tidak manusiawi dan anti-hak asasi manusia dengan mengeluarkan pernyataan dan komentar palsu dan munafik terhadap Iran, katanya dalam sebuah posting Twitter, seperti dikutip AFP.

Iran mengatakan pada 3 Desember bahwa lebih dari 200 orang tewas dalam demo rusuh, termasuk personel keamanan.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia yang berbasis di luar negeri mengatakan pasukan keamanan negara itu telah membunuh lebih dari 450 orang.

Iran telah menjatuhkan 11 hukuman mati sehubungan dengan protes tersebut. Mereka telah melakukan dua kali eksekusi dalam sepekan terakhir.

Para aktivis mengatakan selusin terdakwa lainnya menghadapi dakwaan yang bisa membuat mereka juga menerima hukuman mati.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)