Rusia Gempur Ukraina dengan Amunisi Tua, Diduga Stok Senjatanya Menipis
Selasa, 13 Desember 2022 - 08:06 WIB
KIEV - Militer Rusia beralih ke amunisi berusia puluhan tahun dengan tingkat kegagalan tinggi saat melanjutkan invasinya ke Ukraina . Menurut pejabat senior militer Amerika Serikat (AS), itu dilakukan Moskow karena stok senjata barunya mulai menipis.
“Mereka telah mengambil dari persediaan amunisi (Rusia) yang sudah tua, yang menunjukkan bahwa mereka bersedia menggunakan amunisi yang lebih tua, beberapa di antaranya diproduksi lebih dari 40 tahun yang lalu,” kata pejabat militer Amerika tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/12/2022).
Amerika Serikat menuduh Rusia beralih ke Iran dan Korea Utara untuk mendapatkan lebih banyak senjata karena telah menghabiskan pasokan amunisi regulernya.
Pejabat senior militer Amerika itu menilai bahwa Rusia akan menghabiskan stok amunisinya yang dapat digunakan sepenuhnya pada awal 2023 jika tidak menggunakan pemasok asing dan stok senjata yang lebih tua.
“Kami menilai bahwa pada tingkat tembakan yang digunakan Rusia adalah artileri dan amunisi roketnya dalam hal apa yang kami sebut artileri dan amunisi roket yang dapat digunakan sepenuhnya. Mereka mungkin dapat melakukannya hingga awal 2023,” kata pejabat itu.
"Menggunakan yang senjata lebih tua membawa risiko."
"Dengan kata lain, Anda memuat amunisi dan menyilangkan jari dan berharap itu akan menembak atau ketika mendarat itu akan meledak," imbuh pejabat Amerika tersebut.
Iran, lanjut dia, telah mentransfer drone ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.
Militer Rusia belum berkomentar atas pernyataan pejabat militer Amerika tersebut. Moskow selama ini tidak mengungkap persediaan senjata mereka sejak invasi ke Ukraina dimulai 24 Februari lalu.
Utusan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, pada Jumat pekan lalu mengatakan Moskow juga berusaha untuk mendapatkan ratusan rudal balistik dari Iran dan menawarkan kepada Teheran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai imbalan.
"Inggris hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara (dan) negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena persediaan mereka sendiri semakin berkurang," ujarnya.
Iran bulan lalu mengakui telah memasok Moskow dengan drone, tetapi mengatakan senjata itu dikirim sebelum perang pecah di Ukraina.
Rusia membantah pasukannya menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang Ukraina dan membantah Korea Utara memasok senjata ke Moskow.
“Mereka telah mengambil dari persediaan amunisi (Rusia) yang sudah tua, yang menunjukkan bahwa mereka bersedia menggunakan amunisi yang lebih tua, beberapa di antaranya diproduksi lebih dari 40 tahun yang lalu,” kata pejabat militer Amerika tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/12/2022).
Amerika Serikat menuduh Rusia beralih ke Iran dan Korea Utara untuk mendapatkan lebih banyak senjata karena telah menghabiskan pasokan amunisi regulernya.
Pejabat senior militer Amerika itu menilai bahwa Rusia akan menghabiskan stok amunisinya yang dapat digunakan sepenuhnya pada awal 2023 jika tidak menggunakan pemasok asing dan stok senjata yang lebih tua.
“Kami menilai bahwa pada tingkat tembakan yang digunakan Rusia adalah artileri dan amunisi roketnya dalam hal apa yang kami sebut artileri dan amunisi roket yang dapat digunakan sepenuhnya. Mereka mungkin dapat melakukannya hingga awal 2023,” kata pejabat itu.
"Menggunakan yang senjata lebih tua membawa risiko."
"Dengan kata lain, Anda memuat amunisi dan menyilangkan jari dan berharap itu akan menembak atau ketika mendarat itu akan meledak," imbuh pejabat Amerika tersebut.
Iran, lanjut dia, telah mentransfer drone ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina.
Militer Rusia belum berkomentar atas pernyataan pejabat militer Amerika tersebut. Moskow selama ini tidak mengungkap persediaan senjata mereka sejak invasi ke Ukraina dimulai 24 Februari lalu.
Utusan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, pada Jumat pekan lalu mengatakan Moskow juga berusaha untuk mendapatkan ratusan rudal balistik dari Iran dan menawarkan kepada Teheran tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya sebagai imbalan.
"Inggris hampir yakin bahwa Rusia sedang mencari sumber persenjataan dari Korea Utara (dan) negara-negara lain yang terkena sanksi berat, karena persediaan mereka sendiri semakin berkurang," ujarnya.
Iran bulan lalu mengakui telah memasok Moskow dengan drone, tetapi mengatakan senjata itu dikirim sebelum perang pecah di Ukraina.
Rusia membantah pasukannya menggunakan pesawat tak berawak Iran untuk menyerang Ukraina dan membantah Korea Utara memasok senjata ke Moskow.
(min)
tulis komentar anda