Sesama Anggota NATO, Yunani Tak Terima Diancam Diserang Rudal Turkiye

Selasa, 13 Desember 2022 - 07:18 WIB
Mereka telah berada di ambang perang tiga kali dalam setengah abad terakhir.

Turkiye telah meningkatkan retorika dalam beberapa bulan terakhir, dengan pejabat pemerintah Turkiye mengatakan Yunani diduga melanggar perjanjian internasional terkait pulau-pulau yang disengketakan.

Erdogan juga mengancam akan mendaratkan pasukan Turkiye di Yunani “tiba-tiba pada suatu malam.” Meski begitu, ancaman serangan rudal yang dilontarkannya sangat tidak biasa.

"Erdogan harus tahu betul bahwa negara kita tidak dapat diteror atau diintimidasi,” kata juru bicara pemerintah Yunani Giannis Oikonomou dalam jumpa pers di Athena.

"Erdogan berpikir bahwa sebanyak dia mengulangi yang irasional dan tidak adil, dia bisa menjadikannya rasional dan adil. Itu tidak akan terjadi.”

Yunani, kata Oikonomou, “Selalu siap, siap untuk mempertahankan legalitas internasional, untuk mempertahankan kedaulatannya dan hak kedaulatannya.”

Sementara itu, Menteri Pertahanan Turkiye Hulusi Akar menuduh Yunani meningkatkan ketegangan dengan tuntutan dan klaim yang tidak masuk akal, tidak logis dan melanggar hukum, serta tindakan provokatif dan retorika agresif yang terus-menerus.

Akar rupanya merujuk pada tuduhan Turkiye bahwa Yunani mengerahkan pasukan dan senjata di pulau-pulau Laut Aegea yang melanggar perjanjian yang mengharuskan pulau-pulau itu tidak dimiliterisasi.

“Tidak mungkin bagi kami untuk menerima segala jenis fait accompli,” kata Kementerian Pertahanan Turkiye mengutip Akar dalam konferensi video hari Senin dengan para komandan militer.

“Harapan kami adalah beberapa politisi dan tokoh militer Yunani segera meninggalkan sikap keras kepala dan provokatif mereka (yang telah mereka adopsi) untuk tujuan politik dalam negeri, fokus pada penyelesaian masalah melalui dialog dan belajar dari sejarah. Mereka yang menginginkan hari esok yang lebih baik harus berpaling dari kesalahan kemarin dan hari ini.”
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More