Sesama Anggota NATO, Yunani Tak Terima Diancam Diserang Rudal Turkiye

Selasa, 13 Desember 2022 - 07:18 WIB
Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias tak terima negaranya diancam akan diserang rudal oleh Turkiye. Kedua negara ini sama-sama anggota NATO, namun terus berseteru. Foto/REUTERS/Costas Baltas
BRUSSELS - Pemerintah Yunani mengecam Ankara setelah Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengancam akan menyerang Athena dengan rudal balistik Tayfun.

Kedua negara itu sama-sama anggota NATO, namun terus berseteru selama puluhan tahun.

"Tidak dapat diterima dan secara universal dikutuk atas ancaman serangan rudal terhadap Yunani yang dilakukan oleh negara sekutu, anggota NATO," kata Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias, Senin, saat tiba di Brussels untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.

“Sikap Korea Utara tidak bisa dan tidak boleh masuk ke Aliansi Atlantik Utara (NATO),” lanjut Dendias, menyamakan perilaku Turkiye dengan Korea Utara, seperti dikutip AP, Selasa (13/12/2022).





Sebelumnya, Erdogan—selama pertemuan balai kota dengan para pemuda di Samsun pada Sabtu pekan lalu—mengatakan Turkiye telah mulai membuat rudal balistik jarak pendeknya sendiri yang disebut Tayfun, yang, katanya, “menakut-nakuti orang Yunani.”

”(Orang-orang Yunani) mengatakan 'Itu bisa menghantam Athena,' kata Erdogan, yang komentarnya disiarkan televisi pada Minggu malam.

“Tentu saja. Jika Anda tidak tetap tenang, jika Anda mencoba membeli barang dari Amerika Serikat dan tempat lain (untuk mempersenjatai) pulau (Aegea), negara seperti Turkiye...harus melakukan sesuatu.”

Hubungan antara tetangga dan sekutu NATO ini telah lama tegang, di mana kedua belah pihak terbagi atas serangkaian masalah, termasuk klaim teritorial di Laut Aegea dan hak eksplorasi energi di Mediterania timur.

Mereka telah berada di ambang perang tiga kali dalam setengah abad terakhir.

Turkiye telah meningkatkan retorika dalam beberapa bulan terakhir, dengan pejabat pemerintah Turkiye mengatakan Yunani diduga melanggar perjanjian internasional terkait pulau-pulau yang disengketakan.

Erdogan juga mengancam akan mendaratkan pasukan Turkiye di Yunani “tiba-tiba pada suatu malam.” Meski begitu, ancaman serangan rudal yang dilontarkannya sangat tidak biasa.

"Erdogan harus tahu betul bahwa negara kita tidak dapat diteror atau diintimidasi,” kata juru bicara pemerintah Yunani Giannis Oikonomou dalam jumpa pers di Athena.

"Erdogan berpikir bahwa sebanyak dia mengulangi yang irasional dan tidak adil, dia bisa menjadikannya rasional dan adil. Itu tidak akan terjadi.”

Yunani, kata Oikonomou, “Selalu siap, siap untuk mempertahankan legalitas internasional, untuk mempertahankan kedaulatannya dan hak kedaulatannya.”

Sementara itu, Menteri Pertahanan Turkiye Hulusi Akar menuduh Yunani meningkatkan ketegangan dengan tuntutan dan klaim yang tidak masuk akal, tidak logis dan melanggar hukum, serta tindakan provokatif dan retorika agresif yang terus-menerus.

Akar rupanya merujuk pada tuduhan Turkiye bahwa Yunani mengerahkan pasukan dan senjata di pulau-pulau Laut Aegea yang melanggar perjanjian yang mengharuskan pulau-pulau itu tidak dimiliterisasi.

“Tidak mungkin bagi kami untuk menerima segala jenis fait accompli,” kata Kementerian Pertahanan Turkiye mengutip Akar dalam konferensi video hari Senin dengan para komandan militer.

“Harapan kami adalah beberapa politisi dan tokoh militer Yunani segera meninggalkan sikap keras kepala dan provokatif mereka (yang telah mereka adopsi) untuk tujuan politik dalam negeri, fokus pada penyelesaian masalah melalui dialog dan belajar dari sejarah. Mereka yang menginginkan hari esok yang lebih baik harus berpaling dari kesalahan kemarin dan hari ini.”
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More