Perang Rusia-Ukraina, Presiden Dewan Eropa: UE Lebih Menderita dari AS
Minggu, 04 Desember 2022 - 10:21 WIB
BRUSSELS - Presiden Dewan Eropa Charles Michel mengatakan dampak konflik antara Rusia dan Ukraina lebih keras di Uni Eropa (UE) daripada di Amerika Serikat (AS).
Menurut Michel, hubungan keamanan antara Brussels dan Washington telah diperkuat sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, di mana Barat mendukung Kiev.
“Ada koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang di Ukraina,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Corriere della Sera pada hari Sabtu.
Namun tampaknya hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang kerja sama ekonomi, dengan kepala Dewan Eropa menunjukkan bahwa dampak konflik Ukraina-Rusia di AS tidak sama dengan di Eropa.
"Hal-hal lebih mudah bagi Amerika karena merupakan pengekspor sumber daya energi dan mendapat manfaat dari lonjakan harga gas dan minyak, sementara UE harus membayar harga yang mahal,” katanya.
“Kami berisiko mengalami resesi ekonomi,” tambah pemimpin blok itu.
“Industri Eropa membayar lebih untuk energi dan menghadapi persaingan dari industri Amerika,” jelas Michel seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (4/12/2022).
Presiden Dewan Eropa juga ditanya apakah dia merasa "dikhianati" oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang disahkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menawarkan subsidi besar dan keringanan pajak untuk bisnis ramah lingkungan.
Menurut Michel, hubungan keamanan antara Brussels dan Washington telah diperkuat sejak pecahnya konflik Rusia-Ukraina, di mana Barat mendukung Kiev.
“Ada koordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam perang di Ukraina,” katanya dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia Corriere della Sera pada hari Sabtu.
Namun tampaknya hal yang sama tidak dapat dikatakan tentang kerja sama ekonomi, dengan kepala Dewan Eropa menunjukkan bahwa dampak konflik Ukraina-Rusia di AS tidak sama dengan di Eropa.
"Hal-hal lebih mudah bagi Amerika karena merupakan pengekspor sumber daya energi dan mendapat manfaat dari lonjakan harga gas dan minyak, sementara UE harus membayar harga yang mahal,” katanya.
“Kami berisiko mengalami resesi ekonomi,” tambah pemimpin blok itu.
“Industri Eropa membayar lebih untuk energi dan menghadapi persaingan dari industri Amerika,” jelas Michel seperti dilansir dari Russia Today, Minggu (4/12/2022).
Presiden Dewan Eropa juga ditanya apakah dia merasa "dikhianati" oleh Undang-Undang Pengurangan Inflasi, yang disahkan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden, yang menawarkan subsidi besar dan keringanan pajak untuk bisnis ramah lingkungan.
tulis komentar anda