Thailand Ngotot Ingin Miliki Jet Tempur Siluman F-35, tapi Ragu Disetujui AS
Sabtu, 26 November 2022 - 15:22 WIB
BANGKOK - Militer Thailand ngotot ingin segera menjadi pelanggan berikutnya dari jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat (AS) meski ditentang partai-partai oposisi.
Meski memiliki tekad kuat, mereka ragu Kongres AS akan menyetujui pembelian tersebut.
Panglima Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) ACM Alongkorn Vannarot mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengakuisisi dua jet tempur F-35A dari Amerika Serikat.
Menurutnya, negaranya saat ini sedang menunggu keputusan dari Kongres AS apakah menyetujui penjualan jet tempur canggih tersebut.
Alongkorn, seperti dikutip Thai PBS World, Sabtu (26/11/2022), mengakui bahwa dia tidak yakin Kongres AS akan menyetujui kesepakatan tersebut karena kekhawatiran seputar proliferasi teknologi siluman Amerika.
Terlepas dari itu, Thailand berharap mendapat tanggapan dari AS antara Januari hingga Juli tahun depan.
Ketika ditanya apakah RTAF memiliki "Rencana B" untuk pembelian jet tempur, Alongkorn menjawab: “Tidak, kami tidak. Namun, jika ada tanda-tanda tentang bagaimana keputusan AS tentang penjualan F-35 akan berubah, maka kami akan menilai apa yang harus dilakukan selanjutnya.”
RTAF mengoperasikan armada F-16 Fighting Falcons tua yang akan dinonaktifkan dalam beberapa tahun mendatang.
Meski memiliki tekad kuat, mereka ragu Kongres AS akan menyetujui pembelian tersebut.
Panglima Angkatan Udara Kerajaan Thailand (RTAF) ACM Alongkorn Vannarot mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengakuisisi dua jet tempur F-35A dari Amerika Serikat.
Menurutnya, negaranya saat ini sedang menunggu keputusan dari Kongres AS apakah menyetujui penjualan jet tempur canggih tersebut.
Baca Juga
Alongkorn, seperti dikutip Thai PBS World, Sabtu (26/11/2022), mengakui bahwa dia tidak yakin Kongres AS akan menyetujui kesepakatan tersebut karena kekhawatiran seputar proliferasi teknologi siluman Amerika.
Terlepas dari itu, Thailand berharap mendapat tanggapan dari AS antara Januari hingga Juli tahun depan.
Ketika ditanya apakah RTAF memiliki "Rencana B" untuk pembelian jet tempur, Alongkorn menjawab: “Tidak, kami tidak. Namun, jika ada tanda-tanda tentang bagaimana keputusan AS tentang penjualan F-35 akan berubah, maka kami akan menilai apa yang harus dilakukan selanjutnya.”
RTAF mengoperasikan armada F-16 Fighting Falcons tua yang akan dinonaktifkan dalam beberapa tahun mendatang.
tulis komentar anda