Ibu-ibu Tentara Rusia Menantang Vladimir Putin: Undang Kami, Jawab Pertanyaan Kami!

Jum'at, 25 November 2022 - 22:47 WIB
Tapi kali ini iklimnya berbeda, dengan tidak adanya media independen yang tersisa di negara itu dan larangan kritik publik secara de facto terhadap serangan Putin.

Ini berarti ada sedikit pertanyaan publik tentang operasi di Ukraina. Tetapi di Rusia ada yang bertanya tentang kondisi di mana kerabat dikirim untuk berperang.

Status ibu dan istri sebagai kerabat laki-laki yang dimobilisasi melayani negara memberi mereka suatu bentuk perlindungan, daripada dianggap sebagai lawan biasa.

"Ada perasaan bawah sadar bahwa wanita memiliki hak itu," kata sosiolog Alexei Levinson dari Levada Center yang independen.

"Tapi ini bukan wanita untuk gerakan perdamaian," ujarnya.

"Mereka ingin negara memenuhi tanggung jawabnya sebagai 'bapak kolektif' terhadap yang dimobilisasi."

Untuk saat ini, gerakan ibu-ibu prajurit tidak terkoordinasi dan terpisah-pisah, terutama terdiri dari kerabat yang khawatir yang mem-posting video di media sosial, di mana beberapa kelompok informal telah terbentuk.

Beginilah cara Tsukanova, yang memiliki hubungan dengan tokoh oposisi kontroversial Svetlana Peunova—yang dituduh di Rusia menyebarkan teori konspirasi politik—terlibat dalam gerakan para ibu.

Dalam iklim kecurigaan yang tidak terlihat sejak era Soviet, banyak wanita khawatir bahwa mengeluh tentang ofensif dapat menimbulkan masalah dan menahan diri untuk tidak berbicara kepada pers asing.

"Kami telah mengirim surat kepada pihak berwenang," kata seorang wanita kepada AFP tanpa menyebut nama.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More