China Ungkap Alasan Hubungan yang Memburuk dengan AS
Rabu, 23 November 2022 - 07:10 WIB
PHNOM PENH - Kementerian Pertahanan (Kemhan) China menganggap Washington memikul tanggung jawab penuh atas penurunan hubungan Amerika Serikat (AS)-China saat ini.
Kemhan China mengklaim kepemimpinan AS mendasarkan kebijakannya terhadap Beijing pada penilaian yang salah.
Berbicara kepada penyiar negara CCTV pada Selasa (22/11/2022), juru bicara Kemhan China Tan Kefei menuduh Washington membuat kesalahan penilaian strategis. Dia mengatakan China tidak bisa disalahkan atas kesulitan bilateral saat ini.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe mengatakan kepada mitranya dari AS, Menteri Pertahanan Lloyd Austin bahwa Beijing memandang Taiwan sebagai salah satu kepentingan utamanya, dan garis merah.
“Resolusi Taiwan adalah masalah rakyat China, tidak ada kekuatan eksternal yang berhak ikut campur,” ujar Wei dalam pertemuannya dengan Austin di Kamboja.
Dia juga menyatakan harapan bahwa Washington akan menghormati kepentingan nasional Beijing dan mengadopsi pendekatan yang lebih rasional terhadap China, sesuatu yang dapat membalikkan tren negatif dalam hubungan bilateral.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintahan AS berturut-turut semakin kritis terhadap China, dengan Washington sekarang secara terbuka mencapnya sebagai musuh strategis.
Ketegangan meningkat tajam pada awal Agustus, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya yang direbut oleh separatis.
Kemhan China mengklaim kepemimpinan AS mendasarkan kebijakannya terhadap Beijing pada penilaian yang salah.
Berbicara kepada penyiar negara CCTV pada Selasa (22/11/2022), juru bicara Kemhan China Tan Kefei menuduh Washington membuat kesalahan penilaian strategis. Dia mengatakan China tidak bisa disalahkan atas kesulitan bilateral saat ini.
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) China Wei Fenghe mengatakan kepada mitranya dari AS, Menteri Pertahanan Lloyd Austin bahwa Beijing memandang Taiwan sebagai salah satu kepentingan utamanya, dan garis merah.
“Resolusi Taiwan adalah masalah rakyat China, tidak ada kekuatan eksternal yang berhak ikut campur,” ujar Wei dalam pertemuannya dengan Austin di Kamboja.
Dia juga menyatakan harapan bahwa Washington akan menghormati kepentingan nasional Beijing dan mengadopsi pendekatan yang lebih rasional terhadap China, sesuatu yang dapat membalikkan tren negatif dalam hubungan bilateral.
Selama beberapa tahun terakhir, pemerintahan AS berturut-turut semakin kritis terhadap China, dengan Washington sekarang secara terbuka mencapnya sebagai musuh strategis.
Ketegangan meningkat tajam pada awal Agustus, ketika Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan, yang dianggap China sebagai bagian dari wilayahnya yang direbut oleh separatis.
tulis komentar anda