Raja Malaysia Bingung Tunjuk PM Baru, Belum Ambil Keputusan
Selasa, 22 November 2022 - 17:52 WIB
KUALA LUMPUR - Penantian perdana menteri (PM) ke-10 Malaysia berlanjut pada Selasa (22/11/2022), tiga hari setelah negara itu menggelar pemilu.
Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan (PH) mengatakan kepada wartawan di luar Istana Negara bahwa belum ada keputusan yang dibuat tentang PM berikutnya.
Anwar, yang merupakan pemimpin oposisi, dan pemimpin Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin telah dipanggil ke istana untuk bertemu Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada pukul 16.30 sore ini.
Istana, dalam sebuah pernyataan, mengatakan tidak ada partai politik maupun koalisi partai politik yang memperoleh mayoritas kursi Parlemen yang diperlukan untuk menunjuk perdana menteri.
Muhyiddin meninggalkan istana tanpa membuat pernyataan.
Menurut Anwar Ibrahim, Raja Malaysia membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan tentang siapa yang akan ditunjuk sebagai PM berikutnya.
"Untuk saat ini tidak ada pertanyaan tentang pembentukan pemerintahan minoritas," katanya kepada media, seraya menambahkan bahwa raja menyatakan keinginannya untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan lebih inklusif.
Juga belum ada keputusan tentang Anwar Ibrahim diangkat sebagai PM sementara.
Anwar Ibrahim dari Pakatan Harapan (PH) mengatakan kepada wartawan di luar Istana Negara bahwa belum ada keputusan yang dibuat tentang PM berikutnya.
Anwar, yang merupakan pemimpin oposisi, dan pemimpin Perikatan Nasional (PN) Muhyiddin Yassin telah dipanggil ke istana untuk bertemu Raja Malaysia, Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, pada pukul 16.30 sore ini.
Istana, dalam sebuah pernyataan, mengatakan tidak ada partai politik maupun koalisi partai politik yang memperoleh mayoritas kursi Parlemen yang diperlukan untuk menunjuk perdana menteri.
Muhyiddin meninggalkan istana tanpa membuat pernyataan.
Menurut Anwar Ibrahim, Raja Malaysia membutuhkan lebih banyak waktu untuk membuat keputusan tentang siapa yang akan ditunjuk sebagai PM berikutnya.
"Untuk saat ini tidak ada pertanyaan tentang pembentukan pemerintahan minoritas," katanya kepada media, seraya menambahkan bahwa raja menyatakan keinginannya untuk membentuk pemerintahan yang kuat dan lebih inklusif.
Juga belum ada keputusan tentang Anwar Ibrahim diangkat sebagai PM sementara.
tulis komentar anda